Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Hidayah Muhallim

KAHMI, Mobilitas dan Tanggung Jawab Sosialnya

Beberapa tahun yang lalu, seringkali kita dengar perkataan sejumlah alumni HMI bahwa Kahmi itu adalah organisasi setingkat diatas kelompok arisan.

DOK PRIBADI Hidayah Muhallim
Penulis opini KAHMI, Mobilitas dan Tanggung Jawab Sosialnya, Hidayah Muhallim. 

Sebagai institusi sosial, Kahmi mestinya bisa mandiri meskipun secara kelembagaan memiliki keterkaitan historis dengan HMI.

Kahmi harus sanggup berdiri tegak, tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan jaman dan alasan keberadaannya. Apalagi HMI secara terus-menerus memproduksi  kader-kader “Insan Cita” yang mau tidak mau harus bisa diserap oleh Kahmi.

Produksi kader “Insan Cita” yang berlangsung tanpa henti itu juga secara otomatis akan menambah kapasitas sumber daya Kahmi.

Dan dengan kapasitas yang demikian besar, maka Kahmi harus mampu memobilisasi sumber daya tersebut dengan baik sehingga bisa berkontribusi secara maksimal yang akan berdampak lebih luas bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Kahmi dituntut untuk bisa membumikan nilai-nilai yang telah dititipkan pada mereka ketika masih aktif ber-HMI. Kahmi tidak boleh lagi sekedar bisa berwacana dan menawarkan konsep-konsepnya yang standar.

Karena sebagai wadah tempat berkumpulnya para kaum cendekiawan maka mestinya Kahmi harus bisa beraksi mengeksekusi konsep dan idealitas insan cita itu secara lebih konkrit. Kahmi harus bisa bertransformasi secara terus-menerus untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan utamanya. 

Tanggung Jawab Sosial

Sebagai ormas, Kahmi memiliki basis nilai yang didasarkan pada keislaman dan keindonesiaan termasuk nilai-nilai universal lainnya seperti kemanusiaan, kejujuran, keadilan, kesetaraan, dan toleransi. Nilai-nilai itu telah terinternalisasi dalam diri setiap warga Kahmi sebagai bekal penggemblengan ketika mereka masih ber-HMI.

Dan setelah menjadi alumni, maka Kahmi-lah yang kemudian menjadi wadah berhimpun mereka untuk melanjutkan nilai-nilai dasar perjuangan dan semangat insan cita itu.

Dengan terhimpunnya kader-kader insan cita itu, maka Kahmi harus bisa mendayagunakan potensi-potensi tersebut.

Kahmi mestinya bisa memberikan kontribusi konkrit dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa sebagai wujud dari komitmen dan tanggung jawab sosialnya. Dan dengan kapasistas dan modal sumber daya besar yang dimilikinya itu sekaligus akan menjadi daya dorong yang kuat bagi Kahmi untuk terus bergerak maju.

Dan memang sejatinya Kahmi harus ikut bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur sebagaimana tercantum dalam tujuan organisasinya sedari awal.

Sebab manakala hal itu tidak mampu diperankan dengan baik maka mungkin ada benarnya jika Kahmi cukup berada setingkat diatas kelompok arisan seperti yang pernah menjadi perbincangan para senior Kahmi sebelum-sebelumnya.

Atau cukuplah Kahmi menjadi wadah nostalgik bagi alumni HMI untuk mengenang romantisme ketika mereka masih jadi aktifis mahasiswa sambil merisaukan proses perkaderan HMI yang mulai kehilangan girah kejuangannya dan semakin kurang diminati lagi oleh mahasiswa. Tetapi apakah kita ridha? (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved