Opini Adira
PHK Massal Startup dan Hegemoni Investasi
Sejumlah startup (perusahaan rintisan) sedang dilanda gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, bahkan tak sedikit yang akhirnya gulung tikar
Dalam sistem kapitalisme, tidak ada makan siang gratis, no free lunch. Para investor lebih cepat dalam berpikir keuntungan bisnis.
Maka yang terjadi saat ekonomi global mengalami guncangan, para investor pun ramai-ramai menarik modalnya.
Banyakperusahan rintisan yang gagap kekurangan dana. Efisiensi ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya dengan pemutusan hubungan kerja atas sebagian karyawan.
Jelas ini memberi pukulan berat pada kehidupan rakyat dan membuka pintu kemiskinan.
Kerapuhan startup juga disebakan karena perusahaan ini ditopang oleh sektor ekonomi yang tidak riil.
Spekulasi ekonomi melalui permainan saham membuka peluang ketidakpastian nasib startup.
Alih-alih menguatkan ekonomi bangsa, startup rawan terdampak buble burst. Buble burst secara umum merupakan kondisi pasar naik dengan sangat cepat, terutama pada nilai aset dan diikuti oleh penurunan yang sangat cepat (detikfinance, 3/6/2022).
Ekspektasi terhadap bisnis kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi riil aset.
Lonjakan harga aset didorong oleh prilaku pasar yang tinggi dan terkena euforia. Aset diperdagangkan dengan kisaran yang jauh lebih tinggi dari nilai instrinsik aset.
Jika terjadi guncangan di bidang ekonomi atau politik, misalnya harga saham bisa turun drastis seketika akibat kepercayaan (trust) publik yang anjlok.
Kelabilan kondisi ini yang menjadi penyebab utama mudahnya perusahan startup melakukan PHK massal (muslimahnews.com, 2/6/2022).
Tangguh tanpa Hegemoni Fenomena badai PHK yang dialami startup adalah alarm bagi kita agar segera berlepas dari bayang-bayang asing.
Selama ini, investor asing menjadi penentu perkembangan dan kemunduran perusahan startup.
Deretan capital ventura asing sudah menggelontorkan dana dan meraup keuntungan besar dari startup Indonesia.
Mereka sudah jauh menjamah aset dan menguasai berbagai informasi penting negeri terkait peluang ekonomi.