Temu Pendidik Nusantara
Alasan Sekolah Islam Athirah Dipilih Jadi Tuan Rumah TPN ke-9
Untuk Temu Pendidik Nusantara Makassar akan dipusatkan di Sekolah Islam Athirah Kajoaliddo pada 7 Agustus 2022 mendatang.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Temu Pendidik Nusantara (TPN) kembali digelar untuk kesembilan kalinya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara serentak di beberapa daerah dan Makassar menjadi salah satunya.
Untuk Temu Pendidik Nusantara Makassar akan dipusatkan di Sekolah Islam Athirah Kajoaliddo pada 7 Agustus 2022 mendatang.
Komunitas ini digagas Yayasan Guru Belajar dengan skala internasional dan telah mendapatkan penghargaan nominator UNESCO Hamdan Prize for Teacher Development.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah akbar bagi guru se-Nusantara untuk saling berbagi praktik.
Baik pengajaran, menggelar pameran karya, maupun kreatifitas lainnya.
Sekolah Islam Athirah dipilih, karena tidak hanya memiliki fasilitas dan kapasitas pendukung, tetapi juga sebagai salah satu sekolah swasta tertua di kota Makassar.
Seiring waktu, Sekolah Islam Athirah kian memantapkan eksistensinya di dunia pendidikan.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril mengatakan, siap mendukung dan menjadi bagian dalam kegiatan ini.
Terlebih lagi Sekolah Islam Athirah merupakan sekolah penggerak yang menerapkan kurikulum merdeka.
Kurikulum yang diterapkan memberdayakan konteks dengan fokus kepada fleksibilitas, kompetensi inti, dan refleksi.
Athirah, kata Syamril, akan menjadi Learning Centre bagi guru dari mana saja yang ingin belajar.
Sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak pihak.
"Ini sefrekuensi dengan konsep merdeka belajar yang kini menjadi kurikulum pendidikan di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).
Kegiatan ini, lanjut Syamril, adalah momentum besar bagi guru-guru dan praktisi pendidikan untuk mengembangkan kompetensi dan mendapatkan banyak ide mutakhir.
Kompetensi dan ide yang dimaksud terkait pendidikan yang nantinya dapat diterapkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di nusantara.
Sementara itu, Ketua Komunitas Guru Belajar Nusantara Kota Makassar, Adelia Octoryta menyebutkan, kegiatan ini peluang bagi para pendidik untuk saling menebarkan apreasiasi, inspirasi, bahkan menghasilkan inovasi.
Melalui Temu Pendidik Nusantara, kata dia, akan lebih banyak guru yang berkesempatan mengembangkan dirinya dengan mendapatkan banyak ide dalam proses pembelajaran.
Selain itu, juga bisa saling berbagi cerita tentang pengalaman maupun kreatifitas, hingga berdiskusi dalam menemukan formula yang tepat dalam menghadapi permasalahan pendidikan saat ini.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pendidik.
Terutama dengan adanya proses pertukaran informasi dari guru-guru yang memiliki kondisi hingga permasalahan yang berbeda-beda.
"Dengan adanya banyak referensi maupun berbagai perbedaan sudut pandang, maka semakin banyak alternatif solusi dan inovasi yang dapat lahir dari kegiatan Temu Pendidik Nusantara," katanya. (*)