Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Metaverse

Membedah Kesiapan Proyek Metaverse Pemkot Makassar

Secara konsep Program Makassar Metaverse ini akan berfokus pada empat layanan besar.

Editor: Hasriyani Latif
FISIP Unhas
Laboratorium Riset Kebijakan dan Manajemen Publik, Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar webinar #4 Edisi Mei, Sabtu (28/5/2022). 

Dimulai dari Infrastructure, Human Interface, Decentralisasi, Spatial Computing, Creator Economy, Discovery, Dan Experience.
Dalam aspek pengaplikasian Digital Government, Biondi memberikan perhatian khusus pada aspek operasional capacity.

Pemerintah Kota Makassar telah mendesain dengan baik persiapan metaverse ini.

Namun, kata dia, pemerintah harus mempersiapkan orang-orang bisa menjamin apa yang telah direncanakan berjalan dengan tepat, seperti persiapan software dan pengaplikasinya.

Selain itu, Biondi juga memberikan penekanan bahwa metaverse sebaiknya tidak berdiri sendiri.

“Pelayanan Publik berbasis Digital Service harusnya berkaitan dengan program di level pemerintah lainnya, baik antar dinas di kota makassar maupun level pemerintah provinsi atau pemerintah pusat. Hal ini perlu dipastikan untuk menghindari over lapping” tambahnya.

Diakhir sesinya, ia berharap perkembangan ide ini tidak dipengaruhi oleh perubahan pemimpin.

“Harus terus dilanjutkan, tidak dapat dipungkiri bahwa pergantian pemimpin menjadi tantangan dalam sektor publik," katanya.

Karena, lanjut dia, setiap pemimpin cenderung membawah visi pribadinya sendiri, sehingga perlu dipastikan MakaVerse ini harus terus dilanjutkan dan tingkat keberlanjutannya terus dijaga.

Webinar ini ditutup dengan persentasi narasumber terakhir, Andi Rahmat Hidayat.

“Prinsip ideal Digital Government merupakan perbaikan dalam aspek tata kelola pemerintah dan pelayanan publik," ungkapnya.

"Dalam pencarian saya di media nasional, saya belum mendapatkan apa alasan dan masalah apa yang akan dijawab oleh program MakaVerse ini oleh wali Kota Makassar," terangnya.

Dosen yang sedang mengambil Program Public Administration di Universitas Wegeningen Belanda ini mengatakan kehadiran program MakaVerse jangan hanya karena tagline yang pertama di Sulawesi Selatan atau pertama di Indonesia.

Tetapi apakah program digitalisasi ini mampu menyelesaikan masalah yang selama ini dihadapi oleh masyarakat.

Isu terkait pelayanan publik pada MakaVerse masih kurang jelas pembahasannya, banyak diangkat hanya terkait isu ekonomi.

Ia menutup dengan statement positif.

“Tingkat penggunaan digital dalam hal ini media sosial dikota makassar cukup tinggi. Hal ini menjadi modal positif jika pemerintah berniat untuk melakukan pengelolaan Digital Government ke depan” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved