Metaverse
Membedah Kesiapan Proyek Metaverse Pemkot Makassar
Secara konsep Program Makassar Metaverse ini akan berfokus pada empat layanan besar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Laboratorium Riset Kebijakan dan Manajemen Publik, Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar webinar #4 Edisi Mei, Sabtu (28/5/2022).
Diskusi yang mengangkat tema “Makassar Metaverse (MakaVerse): Peningkatan atau Pembiasan Pelayanan Publik? ini menghadirkan narasumber yakni Mahyuddin selaku kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar), Biondi Sanda Sima (Digital Government Consultant di World Bank, Indonesia).
Serta Andi Rahmat Hidayat, dosen Administrasi Publik, Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini dipandu oleh Amril Hans.
Kegiatan yang diawali dengan sambutan oleh ketua Laboratorium Riset Kebijakan dan Manajemen Publik, Prof Alwi ini dihadiri oleh 98 orang yang terdiri dari dosen.
Pegawai Pemerintah daerah, pakar E-Gov dan digitalisasi sektor publik, mahasiswa sarjana dan pascasarjana administrasi publik.
Mahyuddin dalam pemaparannya menjelaskan bahwa secara konsep Program Makassar Metaverse ini akan berfokus pada empat layanan besar.
Yaitu Layanan Pemerintahan, Layanan Kesehatan, Layanan Informasi Wisata, dan Layanan Pendidikan.
Pada aspek pelayanan publik atau Government Public Service, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar ini mengatakan Warga kota dapat mengakses layanan publik pemerintah di dunia metaverse.
Dari mendaftar ke sistem pengaduan, metaverse menawarkan cara baru dan segar untuk menyediakan publik pelayanan kepada warga.
Layanan Informasi Wisata yang menjadi salahsatu daya tarik Kota Makassar juga tidak luput dari pembahasan.
“Nantinya, dengan MakaVerse ini seluruh dunia akan melihat kondisi Pantai Losari, Mesjid Kubah 99, Karebosi, sampai dengan Fort Rotterdam," katanya via rilis yang diterima Tribun-Timur.com.
"Lebih dari itu, dengan program ini, Kota Makassar bisa dengan mudah memperkenalkan sejarah kota. Baik perkembangannya, maupun sejarah perjuangan kota Makassar pada masa Kolonial," lanjutnya.
Sementara Biondi Sanda Sima yang menjelaskan bahwa program pemerintah yang bersifat terbarukan harusnya diapresiasi.
“Saya menyambut baik segala bentuk gerakan positif yang dilakukan oleh pemerintah salahsatunya Program Metaverse yang dilakukan oleh Kota Makassar ini” terangnya.
Kepala Implementasi unit Digital pada Jabar Digital Service (JDS) pada era Ridwan Kamil ini memaparkan setidak ada tujuh aspek yang harus diperhatikan oleh pemerintah.