Tribun Enrekang
Darwin dan Ambisi Enrekang Pusat Arung Jeram Sulsel
Membawakan bacaan untuk warga yang kesulitan menjangkau buku pengetahuan
Penulis: Imam Wahyudi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM - Darwin tinggal di pelosok Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kampungnya bernama Kalimbua, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka.
Jaraknya 277 kilometer dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulsel.
Kalimbua berjarak 16 kilometer dari Pasar Cakke yang berada di tepi jalan poros Enrekang-Toraja.
Wiwin, sapaan pria 40 tahun ini, seorang aktivis pencinta alam.
Masa mudanya dihabiskan dengan bertualang di gunung, hutan, tebing, gua, hingga sungai.
Merasa cukup menjejak beberapa tempat di Indonesia, dia pulang kampung.
Menikah dan beranak pinak sembari memikirkan membangun tanah tempatnya lahir.
Dia memilih jalan literasi juga pariwisata.
Dimulai dengan membuat Rumah Pohon Pustaka di halaman kediamannya yang dikelilingi kebun salak, durian juga bawang.
Menggunakan jejaringnya, sedikit demi sedikit pria dua anak ini berhasil mengumpulkan ratusan buku bacaan.
Agar bukunya lebih banyak menjangkau anak-anak Kecamatan Baraka, dia menginisiasi perpustakaan berjalan.
Bermodal motor yang boncengannya dibuatkan box buku macam penjual roti, Wiwin dan pemuda-pemuda binaannya berkeliling dari kampung ke kampung.
Membawakan bacaan untuk warga yang kesulitan menjangkau buku pengetahuan, menggaungkan budaya literasi bagi anak-anak.
Rumah Pohon Pustaka tidak sekadar dijadikan perpustakaan kampung.