Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Zulkifli Muchtar

Seperti Apa Harapan Hidup Warga Jepang? Berikut Ulasan Zulkifli Muchtar

Zulkifli menjelaskan, Jepang punya pencapaian bagus karena punya harapan hidup yang tinggi.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
15 Tahun di Negeri Sakura Zulkifli Muchtar Bedah Buku Menyelisik Kekuatan Masyarakat Jepang 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - "Orang Jepang punya kualitas hidup yang baik, mereka tipe masyarakat yang mengejar hidup sehat". 

Begitu kata Muhammad Zulkifili Muchtar dalam bukunya berjudul 'Menyelisik Kekuatan Mereka' (Inspired Thought From Japan)

Hal di atas juga disampaikan Zulkifli Muchtar dalam bedah buku yang disiarkan langsung lewat YouTube Tribun Timur dan Fanpage Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (16/5/2022) pukul 16.00 WITA.

Zulkifli menjelaskan, Jepang punya pencapaian bagus karena punya harapan hidup yang tinggi.

Jepang tertinggi di antar semua negara maju, yakni 87,74 tahun untuk wanita dan 81,64 tahun untuk pria.

Jumlah warga usia 100 tahun makin besar mencapai 80 ribu lebih, padahal di tahun 1985 masih sekitar 100an.

"Penduduk usia 65 tahun ke atas mencapai 36,1 juta atau 28,7 persen dari total penduduk," sebutnya.

Kunci hidup sehat ala warga Jepang kata Zulkifli antara lain mereka terbiasa jalan cepat dan aktif melakukan aktivitas fisik.

Banyak pensiunan tetap aktif bergerak dan terus bekerja, bahkan golongan lansia tetap menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas fisik.

"Yang pernah ke Jepang pasti tahu bagaimana jalan dan stasiun kereta dipenuhi jutaan manusia setengah berlari," paparnya.

Kedua, kunci hidup sehat ala Jepang yakni pola makan minumnya.

Di sana ada makanan Jepang yang populer bernama 'washoku' komposisinya didominasi produk makanan segar tanpa olahan.

Juga kaya akan sayur dan buah, minum teh ocha tanpa gula bahkan sudah jadi lifestyle.

"Gaya hidup orang Jepang memang patut dijadikan pedoman dan pembelajaran," tegasnya.

Disamping itu, mereka juga punya kesadaran yang tinggi akan hidup bersih.

Di sana kata pria berusia 48 tahun ini, tidak boleh seenaknya memasukkan sampah di jenis plastik yang salah atau membuang sampah tidak sesuai jadwalnya.

"Petugas sampah tidak akan mengambil jika hal di atas tidak dilakukan, bahkan akan diberi tempelan stiker bertuliskan 'sampah anda salah tidak bisa diambil'," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved