Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tanah Bergerak & Retak Sepanjang 2 Kilometer di Kampung Ratte Pinrang, 20 Kepala Keluarga Mengungsi

Sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Ratte, Dusun Ratte Poton, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Camat Lembang
Fenomena tanah bergerak dan retak terjadi di Kampung Ratte, Dusun Ratte Poton, Desa Suppiran, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang 

TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Ratte, Dusun Ratte Poton, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, mengungsi akibat tanah bergerak disertai retakan. 

Tampak rumah-rumah warga sudah kosong. Retakan tanah juga sudah sampai di kolong rumah panggung warga. 

Kendati demikian, masih ada beberapa warga yang belum mengungsi. 

Baca juga: Dinas Kesehatan Pinrang Mulai Waspadai Hepatitis Misterius, Kenali Gejala Awalnya

Baca juga: Sopir Mobil Pick Up Tersangka Tewasnya Dua Mahasiswa IAIN Parepare di Pinrang

Padahal kondisi retakan tanah sudah mencapai 2 kilometer dan lebar 10 hingga 30 cm. 

Selain rumah warga, retakan tanah juga sudah sampai ke sekolah. 

Salah satu warga, Gerald mengatakan, kondisi ini sudah terjadi kurang lebih dua pekan.

"Kami di sini was-was. Sudah banyak warga yang meninggalkan rumah dan mengungsi di kebun atau rumah keluarga," katanya. 

Apalagi, setiap hari muncul retakan yang baru. 

"Kira-kira retakannya saat ini sudah 20 kilometer panjangnya. Baru setiap hari ada retakan baru yang muncul," bebernya. 

Warga yang mengungsi di kebun membutuhkan bantuan seperti pengadaan tempat pengungsian yang layak dan aman. 

"Di kebun itu kan cuma rumah-rumah untuk berteduh saja. Jadi kami harap ada bantuan seperti tenda untuk mengungsi sementara waktu," tuturnya. 

Sementara Camat Lembang, Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya telah ke lokasi dan memberikan imbauan kepada warga yang belum mengungsi

"Kondisinya sudah parah. Sudah zona merah. Jadi kita sementara lakukan evakuasi karena takutnya ada longsor," ucapnya. 

Dikatakan, pergerakan tanah ini dikarenakan intensitas hujan cukup tinggi beberapa hari ini. 

"Beruntungnya tidak ada korban jiwa," ujarnya. 

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bupati Pinrang, Dinas Sosial dan BPBD Pinrang terkait hal ini. 

"Informasi ini juga baru kita dapat. Sehingga saya langsung turun ke lokasi. Dan sudah saya sampaikan ke Bupati, Dinsos dan BPBD untuk memberikan bantuan tenda dan logistik," imbuhnya. 

Laporan jurnalis Nining Angreani. 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved