Dinas Kesehatan Pinrang Mulai Waspadai Hepatitis Misterius, Kenali Gejala Awalnya
Dinas Kesehatan Pinrang mulai melakukan antisipasi kasus hepatitis misterius.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Dinas Kesehatan Pinrang mulai melakukan antisipasi kasus hepatitis misterius.
Apalagi tiga anak di DKI Jakarta dan satu anak di Jawa Timur meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, saat ini belum ada kasus hepatitis misterius di Pinrang.
Baca juga: Gabungan Santri se-Ajattappareng Pondok Pesantren DDI Mangkoso Halal Bihalal di Pinrang
Baca juga: Libatkan Dokter Anak, Pemkab Tana Toraja Bentuk Satgas Hepatitis Akut
Tetapi pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Kami aktif sosialisasi ke semua petugas kesehatan dan masyarakat tentang hepatitis. Tetap koordinasi dengan rumah sakit yang ada untuk antisipasi bila ada pasien yang mengarah ke gejala hepatitis," kata Dewi, Selasa (10/6/2022).
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah.
"Kami juga mengawasi anak-anak sekolah. Bila ada gejala mengarah ke hepatitis agar pihak sekolah segera melapor ke puskesmas terdekat," tuturnya.
Dewi menuturkan, penyebab hepatitis ini belum diketahui.
Namun, masyarakat bisa mendeteksi dini gejala-gejalanya jika terinfeksi.
"Untuk gejala awal itu seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan. Sementara gejala lanjutannya, warna mata dan kulit menguning, kejang, air kencing berwarna pekat, dan BAB berwarna putih pucat," jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya memberi perhatian serius terhadap kasus hepatitis ini.
Masyarakat harus tetap menetapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan.
"Hal ini dikarenakan penyakit hepatitis menular karena disebabkan virus. Tetapi, belum jelas virusnya apa. Jadi memang perlakuannya harus ekstra dengan menjaga kebersihan diri,"ujarnya.
Dewi mengimbau kepada masyarakat Pinrang untuk tetap tenang dan hati-hati.
Masyarakat bisa mencegah infeksi ini dengan mencuci tangan di air mengalir, makan makanan yang bersih dan matang, menggunakan alat makan sendiri, serta minum air bersih yang matang.
"Selain itu, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya dan yang terpenting memakai masker dan jaga jarak," imbuhnya.
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.