Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Lebaran dan Pertanyaan yang Menyesakkan

Bagi generasi Z, lebaran tahun ini sepertinya memiliki warna berbeda dibandingkan lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Lebaran dan Pertanyaan yang Menyesakkan
Rahmat Fauzan
Rahmat Fauzan, Freelancer

Rahmat Fauzan

Freelancer

Bagi generasi Z, lebaran tahun ini sepertinya memiliki warna berbeda dibandingkan lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Momen lebaran yang dulunya kita habiskan dengan banyak kesenangan seperti berebut THR dari kakek dan nenek, lalu bermain bersama para sepupu.

Sekarang berbeda karena dihiasi atmosfer fase usia pra-dewasa.

Pertanyaan-pertanyaan seperti “Kuliah dimana?”, “skripsinya gimana?”, “Sudah wisuda belum?”, “kerja di mana?’, “gajinya berapa?”, “Sudah punya calon? Kapan menikah?

Anaknya si Anu udah nikah loh!” dan masih banyak sekelumit pertanyaan yang begitu mudah terlontar dan ditujukan bak anah panah kepada kita.

Momen seperti ini memang kerap kali dijadikan ajang evaluasi pencapain hidup bagi beberapa orang.

Tidak sedikit dari kita yang akan merasakan keterpurukan ketika mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Mereka yang tidak lulus PTN idaman, baru saja kena PHK dari kantor, bahkan yang baru putus cinta saat lagi sayang-sayangnya bisa jadi hanya membalas dengan senyuman namun dalam hati pecah menjadi banyak serpihan kesedihan.

Niat awal ingin bersuka cita, malah menjadi beban penambah dilema.

Mungkin tante dan om tidak tahu seberapa sulitnya mendapatkan tanda-tangan dosen agar bisa ACC dan segera ujian skripsi.

Ada yang berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan mondar-mandir kampus hanya untuk mencari tanda-tangan dosen yang susahnya minta ampun untuk dapat ditemui.

Mungkin tante dan om tidak paham faktor kesiapan pemuda zaman sekarang untuk menikah bagaimana. Siapa sih yang tak mau menikah?

Tapi mungkin ponakan kalian masih merasa belum bertemu orang yang pas, masih merasa insecure, belum punya tabungan yang cukup sehingga merasa belum pantas.

Jaman yang serba cepat, kian menjadi beban bagi kita yang dituntut untuk mencapai ini dan itu dalam tempo secepat-cepatnya dan sesingkat-singkatnya.

Padahal, kita tahu bahwa setiap orang memiliki takdir berbada, rejeki yang berbeda, dan juga definisi sukes yang berbeda.

So, ketika mendapatkan serangkaian pertanyaan seperti diatas tetaplah stay cool, hadapilah pertanyaan om dan tante kamu dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih.

Ngga enak jugakan kalau baru saja saling bermaafan, lalu semenit kemudian nyesek cuma karena perkataan.

Lagipula, bisa jadi sekian pertanyaan di atas ditanyakan oleh om atau tante kalian.

Sebetulnya merupakan bentuk perhatian mereka kepada keponakannya yang sedang beranjak dewasa atau sekedar basa-basi belaka sebagai intro masuk dalam percakapan keluarga.

Melalui tulisan ini diharapkan, agar pembaca tidak menjadi pelontar pertanyaan-pertanyaan sensitif diatas.

Awalilah perjumpaan keluarga dengan kehangatan dan keharmonisan.

Karena sejatinya momen keluarga inilah yang kita rindukan setiap tahunnya.

Momen berharga Bersama orang-orang tercinta.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved