Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Survive di Tengah Perubahan: Pelajaran Kepemimpinan dari Daeng Manye

Selama 32 tahun, Daeng Manye ditempa di dunia korporasi, terbiasa membaca data, menganalisis situasi

Editor: Ari Maryadi
DOK PRIBADI
Imran Juna, Kepsek SDN 11 Bontosanra Takalar 

Oleh: Imran
Penulis dan Pengajar
Pemerhati isu Kepemimpinan dan transformasi birokrasi

 

PUBLIK sering mencari figur ideal birokrasi dari teori dan panggung internasional. Padahal, praktik terbaik bisa lahir dari daerah sendiri.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia menoleh ke figur nyata: Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye.

Ia diundang sebagai narasumber Kuliah Umum peserta Diklat Kepemimpinan Administrator Angkatan XVIII dan XIX, Sabtu (4/10/2025).

Penunjukan itu bukan seremoni biasa. Ini bentuk pengakuan bahwa kepemimpinan lokal bisa menjadi model nasional.

Daeng Manye tampil sebagai “dosen tamu” bagi 37 administrator dari berbagai daerah.

Pesannya tegas dan lugas:

“Takalar kini menjadi laboratorium birokrasi yang patut dijadikan rujukan nasional.”

Sesi yang dibawakannya terasa berbeda dari seminar birokrasi pada umumnya. Ia tidak berbicara teori, melainkan menyuguhkan pengalaman nyata.

Selama 32 tahun, Daeng Manye ditempa di dunia korporasi.

Ia terbiasa membaca data, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan berbasis indikator kinerja.

Pengalaman itu menjadi bekal kuat ketika beralih ke dunia politik.

Ia membawa logika bisnis yang efisien ke dalam tata kelola pemerintahan.

Pendekatannya terukur, tidak reaktif terhadap tekanan politik.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved