Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Abdul Hakim Alle

Sepak Bola, Rivalitas dan Kemanusiaan 

Laga Super Big Match tersaji di Stadium Anfield dalam lanjutan Liga Premiere Inggris pada tanggal 21 April 2022, pukul 04.17 wib.

DOK PRIBADI
Kabiro Kemahasiswaan ITB Kalla, Abdul Hakim Alle  

Sepak Bola, Rivalitas dan Kemanusiaan 

Oleh: Abdul Hakim Alle 
(Kabiro Kemahasiswaan ITB Kalla)

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Laga Super Big Match tersaji di Stadium Anfield dalam lanjutan Liga Premiere Inggris pada tanggal 21 April 2022, pukul 04.17 wib.

Sesungguhnya, ini adalah laga biasa yang mempertemukan dua klub raksasa Inggris; Manchester United (MU) dan Liverpool.

Kedua tim hebat ini pasti bertemu di liga terbaik dunia ini sesuai jadwal dan siklus Liga Inggris setiap tahunnya.

Pertandingan yang selalu dinanti oleh jutaan pecinta sepak bola di seluruh dunia, termasuk para pendukung fanatik kedua klub di Indonesia.

Sebagai penyuka sepak bola, aku termasuk yang menunggu pertandingan paling berkelas ini.

Alasannya jelas; menyaksikan para profesional dan ahli menggocek si kulit bundar seperti Mohammed Salah, Sadio Mane, Mc Guire, David De Gea dan pemain lainnya bertemu di lapangan hijau selama dua kali 45 menit, tentunya menjadi tontonan menghibur sekaligus mendebarkan, 

Ketika peluit tanda pertandingan dimulai, kedua tim langsung saling serang, adu skill, tes-tes tendangan jarak jauh, dribling hingga tackling. Layaknya sebuah pertandingan besar, kualitas tim langsung ditunjukkan oleh keduanya sejak awal pertandingan.

Diprediksi, pertandingan akan berjalan cepat dan keras karena kedua tim sama-sama ngotot meraih hasil terbaik. Liverpool yang hanya tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen; Manchester City, tentu berambisi meraih poin penuh untuk mengamankan perburuan Tropi Liga Premiere.

Sementara MU harus berjuang mati-matian agar tak sampai terperosok ke papan bawah klasemen. 

Liverpool yang kali ini didapuk sebagai tuan rumah, pastinya tak ingin malu di kandang apalagi ditonton langsung oleh ribuan fans di Anfield Stadium, salah satu stadion terbesar dan paling "angker" di Benua Biru, yang konon mampu menggetarkan jantung tim-tim besar apabila bertandang ke stadion ini.

Sedangkan Manchester United yang sedang berjuang untuk naik ke papan atas klasemen, tentu akan bermain habis-habisan dan mati-matian untuk memperbaiki posisinya di papan klasemen. Taktik jitu dan strategi terbaik pasti telah dimatangkan oleh masing-masing pelatih demi meraih hasil yang paling optimal. 

Ada peristiwa unik terjadi di match kali ini. Pada menit ke tujuh pertandingan, tiba-tiba suasana stadion berubah; serentak seluruh penonton yang memenuhi tribun-tribun, berdiri dan bertepuk tangan panjang.

Tidak tanggung-tanggung satu menit lamanya. Padahal tidak ada kejadian heboh atau spesial yang terjadi di lapangan. Entah, ada apa gerangan? Akupun sedikit bingung dengan peristiwa ini dan segera cari tahu, apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

Rupanya, standing ovation itu diberikan oleh seluruh pendukung Liverpool kepada salah seorang pemain penyerang klub MU, Christiano Ronaldo. Beberapa hari sebelumnya, tersiar kabar bahwa CR7, panggilan akrab Ronaldo, berada dalam situasi duka. Ia baru saja kehilangan bayi laki-lakinya, Diberitakan, bahwa istri Ronaldo, Georgina Rodriguez, telah melahirkan bayi kembar (laki-laki dan perempuan) pada tanggal 18 April 2022 di salah satu rumah sakit di Kota Manchester.

Sayangnya, salah satu di antara kedua bayinya tidak dapat bertahan hidup, yaitu sang bayi laki-laki. Ronaldo lalu menuliskan rasa sedih dan duka mendalamnya yang kemudian diunggah ke sosial media pribadinya; "The greatest pain that any parents can feel". Unggahan itu direspon dengan ucapan belasungkawa oleh jutaan fans di seluruh dunia; memberikan dukungan kepada sang bintang agar tetap tabah menghadapi situasi ini. 

Kembali ke Anfield Stadium. Sembari bertepuk tangan riuh, para fans fanatik Liverpool lalu menyanyikan lagu dukungan yang selama ini menjadi ciri khas para Liverpudlian; You'll Never Walk Alone. Lagi-lagi, lagu ini ditujukan kepada Ronaldo atas duka yang sedang dialaminya bersama keluarga.

Aku terhenyak, bulu kudukku sontak meremang. Ada rasa haru seketika menyusup ke sudut jantung. Bagaimana tidak, di pertandingan sebesar ini, di level tertinggi sepak bola dunia, ketika rivalitas antara keduanya sedang panas-panasnya demi perebutan tahta dan gelar juara liga, pertunjukan kemanusiaan juga sedang berlangsung.

Sepak bola yang dianggap sebagai olahraga fisik paling keras, di waktu pagi jelang dini hari ini, mampu mempertontonkan sisi humanisnya. Pendukung Liverpool yang dikenal sangat garang dan rela melakukan apa saja demi dukungan terbaik pada tim kesayangannya, kali ini tampil sangat elegan, bersahaja juga bersahabat.

Ribuan fans itu menghibur dan menguatkan Ronaldo dengan menyampaikan pesan lewat lagu, mungkin interpretasi bebasnya seperti ini: Jangan kuatir Bung Ronaldo, saat kamu sedih dan berduka, kamu harus yakin, kamu tak sendiri, ada kami di sini mendukungmu! 

Mereka hendak menunjukkan pada dunia, bahwa sepak bola bukan melulu soal perburuan gelar, bukan hanya tentang rivalitas abadi di antara keduanya yang berujung hates sepanjang tahunnya! Tetapi sepak bola adalah tentang saling memberikan semangat, kekuatan dan respek tertinggi.

Rasa hormat itu bukan hanya kepada klub kesayangan, tetapi pun kepada pihak lawan yang sedang berada di situasi yang tak baik-baik saja. 

Untuk sejenak, mereka melupakan ambisi dan persaingan yang selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari match ini. Karena yang dibutuhkan saat itu adalah rangkulan kuat penuh persaudaraan demi mengembalikan semangat dan kekuatan bagi yang sedang berduka, meskipun ia lawan di medan pertempuran.

Lagu You'll Never Walk Alone yang menggema di seluruh sudut stadion yang kemudian merambat cepat ke seluruh belahan dunia, sepertinya hendak mengetuk rasa kemanusiaan kita semua bahwa Soccer dan rasa kemanusiaan dapat menjadi pemersatu seluruh bangsa di Bumi! Lagu ini ingin menegaskan kepada seluruh mahluk di semesta bahwa ketika satu pihak sedang berduka, maka pihak lainnya akan mangambil peran terbaik untuk menguatkan.

Lagu ini tentunya memberikan dukungan terbaik kepada Ronaldo dan keluarga atas kehilangannya. Sementara di sisi lain, menjadi semacam penyembuh bagi penduduk bumi yang terkadang begitu mudah tersulut oleh amarah apabila sedang terjebak dalam rivalitas semu terutama dalam dunia olahraga. 

Sejatinya, duka yang dialami oleh Ronaldo dan keluarganya, bukan menjadi urusan Livepool dan para pendukungnya. Mereka seharusnya "senang" karena salah satu penyerang MU yang paling ditakuti; Ronaldo dipastikan tidak bermain karena kejadian ini.

Absennya Ronaldo dapat dimanfaatkan oleh Liverpool untuk mengalahkan MU! Jika perlu, berikan teriakan yang paling buruk untuk menjatuhkan mental para pemain lawan yang memang kondisinya tidak sebaik Liverpool yang punya peluang juara lebih besar.

Akan tetapi, hal itu tidak terjadi. Justru peristiwa penuh emosional yang ditunjukkan oleh para Liverpudlian (julukan untuk fans fanatik Liverpool). Tribute to Ronaldo and Family ini adalah aksi berkelas dan paling bermartabat serta patut dicontoh oleh suporter klub sepak bola lainnya dimanapun di dunia ini.

Fans Liverpool telah memberikan contoh bahwa rivalitas itu selalu ada batasnya, sedangkan rasa kemanusiaan di atas segala-galanya.

Di akhir pertandingan, Liverpool menjadi pemenang dengan memborong empat gol serta memastikan meraih poin penuh. Kemenangan ini makin membuka peluang bagi klub untuk meraih titel juara di akhir musim nanti.

Sedangkan bagi MU, kekalahan ini semakin menyulitkan mereka untuk bergerak dari papan tengah klasemen, syukur-syukur tak sampai tersandung dan terdegradasi di akhir musim. Meski berakhir tragis bagi MU, bagiku, pertandingan ini menorehkan satu kenangan kemanusiaan yang sangat besar.

Seluruh pecinta bola yang menyaksikan partai ini akan selalu mengenang tepuk tangan satu menit dan Lagu You'll Never Walk Alone yang dipersembahkan oleh Liverpudlian di Anfield Stadium kepada CR7 dan keluarga.

Seusai peluit panjang ditiupkan sebagai tanda pertandingan berakhir, aku tersenyum puas bukan karena hasil pertandingannya, tetapi karena kesan mendalam yang terasa dari pertunjukan teater yang ditampilkan dengan apik di Anfield Stadium; teater kemanusiaan yang penuh cinta!

Ramadan mengajarkan kita untuk senantiasa ber-simpati dan ber-empati terhadap saudara, kolega, tetangga dan orang-orang di sekitar kita. Duka yang dialami oleh CR7 karena kehilangan bayinya sesungguhnya hanyalah contoh dari rasa sedih, sakit, luka dan kehilangan yang mungkin juga dialami oleh banyak orang di berbagai sudut bumi, bahkan di lingkungan sekitar kita.

Tak ada salahnya memberikan perhatian dan dukungan terbaik sebagai bentuk pengejawantahan cinta kita kepada sesama. Bukan soal besar-kecilnya bantuan yang diberikan, tetapi tentang seberapa besar cinta dan kasih sayang yang menyertainya, cinta yang tulus tentunya!
Selamat melanjutkan puasanya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved