Opini Abdul Hakim Alle
Sepak Bola, Rivalitas dan Kemanusiaan
Laga Super Big Match tersaji di Stadium Anfield dalam lanjutan Liga Premiere Inggris pada tanggal 21 April 2022, pukul 04.17 wib.
Di akhir pertandingan, Liverpool menjadi pemenang dengan memborong empat gol serta memastikan meraih poin penuh. Kemenangan ini makin membuka peluang bagi klub untuk meraih titel juara di akhir musim nanti.
Sedangkan bagi MU, kekalahan ini semakin menyulitkan mereka untuk bergerak dari papan tengah klasemen, syukur-syukur tak sampai tersandung dan terdegradasi di akhir musim. Meski berakhir tragis bagi MU, bagiku, pertandingan ini menorehkan satu kenangan kemanusiaan yang sangat besar.
Seluruh pecinta bola yang menyaksikan partai ini akan selalu mengenang tepuk tangan satu menit dan Lagu You'll Never Walk Alone yang dipersembahkan oleh Liverpudlian di Anfield Stadium kepada CR7 dan keluarga.
Seusai peluit panjang ditiupkan sebagai tanda pertandingan berakhir, aku tersenyum puas bukan karena hasil pertandingannya, tetapi karena kesan mendalam yang terasa dari pertunjukan teater yang ditampilkan dengan apik di Anfield Stadium; teater kemanusiaan yang penuh cinta!
Ramadan mengajarkan kita untuk senantiasa ber-simpati dan ber-empati terhadap saudara, kolega, tetangga dan orang-orang di sekitar kita. Duka yang dialami oleh CR7 karena kehilangan bayinya sesungguhnya hanyalah contoh dari rasa sedih, sakit, luka dan kehilangan yang mungkin juga dialami oleh banyak orang di berbagai sudut bumi, bahkan di lingkungan sekitar kita.
Tak ada salahnya memberikan perhatian dan dukungan terbaik sebagai bentuk pengejawantahan cinta kita kepada sesama. Bukan soal besar-kecilnya bantuan yang diberikan, tetapi tentang seberapa besar cinta dan kasih sayang yang menyertainya, cinta yang tulus tentunya!
Selamat melanjutkan puasanya. (*)