Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Wall-E, Manusia, Alam, dan High-Tech

Animasi film merupakan suatu hal yang sangat diminati di masa lalu, dimana Generasi Z dan Generai Milenial baru menginjakkan masa anak-anak dan remaja

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Wall-E, Manusia, Alam, dan High-Tech
William Desmond Tonapa
William Desmond Tonapa, Koordinator Deputi Lingkungan Hidup GenBI Komisariat Universitas Hasanuddin

Kini, mereka mengalami petualangan besar yang membuat sejarah baru dalam kehidupan umat manusia.

Sebagian besar orang berpikir bahwa makna film ini adalah bagaimana menjaga lingkungan, atau nuansa romantis antar robot yang cukup aneh.

Namun, terdapat sudut pandang lain yang mungkin tidak diperhatikan, yaitu bagaimana penggambaran manusia, alam dan teknologi berjalan beriringan.

Film ini menampilkan sebab akibat ulah manusia yang membuat Bumi dalam kehancuran.

Anehnya adalah, mengapa alam tidak dapat kembali ke wujudnya semula walaupun 700 tahun telah berlalu?

Film ini memberikan gambaran bahwa walaupun alam memiliki kekuatan yang dahsyat, manusia dengan ketamakannya bisa lebih kuat.

Sampah-sampah mendominasi seluruh permukaan Bumi sehingga kekuatan alam tidak mampu untuk mendaur ulang semuanya.

Di akhir film ini terdapat bagian yang sangat menarik. Ada beberapa animasi gambar di mana manusia berhasil mengolah kembali Bumi dengan kerja keras mereka.

Terdapat cuplikan manusia yang tak dapat berjalan akibat obesitas, kini berhasil bertani dan menanam berbagai tanaman seperti anggur dan gandum.

Hal yang dapat dipahami adalah bila manusia memiliki ketamakan untuk menghancurkan alam, manusia juga bisa dengan kesadaran dan kepeduliannya dapat membentuk kembali alam menjadi seperti sedia kala.

Selain itu, terdapat gambaran bagaimana teknologi yang sangat maju. Teknologi tinggi (High Tech) akan selalu memberikan kemudahan yang membuat hidup menjadi lebih nyaman, namun memberikan dampak yang sanga buruk.

Dalam film ini, manusia tidak perlu lagi menggunakan kakinya untuk berjalan. Manusia tidak melakukan pekerjaan apa pun yang mengakibatkan otot kaki mereka kini tidak dapat berfungsi dengan normal dan obesitas berlebihan.

Hal ini menjadi gambaran bahwa teknologi hanya akan membawa manusia kembali ke kehancuran, jika segalanya bergantung pada teknologi.

Kemajuan teknologi yang tidak diiringi dengan moral, etika, dan eksistensi dari manusia akan membuat manusia akan semakin "malas".

Terkhususnya High-Tech, kemungkinan dapat memberontak bila keadaan yang diinginkan manusia tidak selaras dari apa yang diperintahkan kepada mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Gen Z dan Politik

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved