Kekerasan Remaja Marak Terjadi, Pakar Sosiologi: Hasrat dan Bakat Tidak Terakomodir di Ruang Publik
Aksi tersebut direkam salah satu pengendara yang sempat ditahan oleh sekelompok remaja tersebut.
"Mereka yang tidak sanggup untuk nongkrong di cafe dan warkop terpaksa menyalurkan kegalauan, kegelisahan dan frustrasinya di jalanan dengan melakukan tindakan kekerasan," lanjutnya.
Karena kurangnya ruang publik, maka kebanyakan snergi anak-anak muda ini terpaksa dihabiskan untuk hal yang negatif.
Dr Sawedi menilai fenomena kekerasan dijalan harusnya telah menjadi alarm bagi pemerintah.
Menurutnya pemerintah telah melakukan kekeliruan dalam membangun kota.
Sebab, pembangunan lebih banyak memprioritaskan hal fisik ketimbang pembangunan manusia.
"Kini, perencanaan pembangunan dilakukan secara formalistik dan perumusan program prioritas dulakukan secara tertutup dan eksklusif, "jelas Dr Sawedi Muhammad
Kedepan, diperlukan pembangunan yang melibatkan kelompok pemuda untuk didengarkan kebutuhannya.
Sehingga, arah pembangunan bisa berjalan selaras antara hal fisik dan pengembangan manusianya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz