Pemkab Luwu Timur
Bupati Luwu Timur Bakal Sulap Kawasan Matoto Jadi Pusat Pertanian, Pekebunan dan Perindustrian
Bupati Luwu Timur, Budiman optimis mewujudkan kawasan perkotaan Matoto di tiga kecamatan.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Bupati Luwu Timur, Budiman optimis mewujudkan kawasan perkotaan Matoto di tiga kecamatan.
Matoto kedepannya sebagai kawasan pusat pertanian, perkebunan dan perindustrian di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Budiman saat memaparkan rancangan peraturan bupati terkait rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan perkotaan Matoto (Mangkutana, Tomoni, Tomoni Timur), Selasa (12/04/2022).
Baca juga: Pemkab Luwu Timur Gelar Ramadan Festival 2022 di Pusat Niaga Malili
Baca juga: Konstruksi Sempit & Berlubang, Jalan Trans Sulawesi di Luwu Timur Rawan Timbulkan Kecelakaan
Pemaparan dihadapan Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada saat rapat koordinasi lintas sektor di Balroom Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Jakarta Selatan.
"Saya optimis mampu mewujudkan kawasan perkotaan Matoto sebagai pusat pertanian, perkebunan dan perindustrian yang berlandaskan budaya dengan konsep keberlanjutan," kata Budiman, Rabu (13/4/2022) dalam keterangannya.
Rapat itu dipimpin Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Abdul Kamarzuki.
Ini menindaklanjuti surat Pemkab Luwu Timur tanggal 31 Maret 2021, perihal permohonan persetujuan substansi dokumen RDTR kawasan perkotaan Matoto tahun 2022-2042.
Menurut Budiman, berdasarkan surat keputusan Bupati Luwu Timur Nomor 259/D-05/VIII/2021.
Menyangkut tentang Penetapan Delineasi Wilayah Perencanaan (WP) Kawasan Perkotaan Matoto.
Bahwa delineasi kawasan perkotaan Matoto meliputi sebagian desa/kelurahan di Kawasan Perkotaan Matoto dengan luas 5.924,98 Ha, yang terbagi atas 3 Kecamatan dan 18 Desa.
"Untuk jumlah penduduk tertinggi berada pada Kelurahan Tomoni, dengan 3.349 jiwa pada tahun 2021,"
"Sedangkan jumlah Penduduk terendah berada pada Desa Tadulako, dengan 1.017 jiwa pada tahun 2021," kata Budiman.
Sedangkan kepadatan penduduk tertinggi berada di Kelurahan Tomoni dan Kepadatan penduduk terendah di Desa Wonorejo Timur.
Luwu Timur kata Budiman memiliki potensi besar dalam menunjung percepatan pembangunan daerah.
Khususnya kawasan perkotaan seperti potensi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perindustrian," ujar dia.
Lebih lanjut kata Budiman, Pemkab Luwu Timur berkomitmen memproses Ranperbup RDTR kawasan perkotaan Matoto 1 bulan setelah terbitnya persetujuan substansi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kedua, ditetapkannya Perbup RDTR kawasan perkotaan Matoto, diharapkan menjadi kawasan yang siap mendukung pengembangan pertanian, perkebunan serta industri pengolahannya.
Ketiga, diharapkan dapat mempercepat investasi di Kabupaten Luwu Timur, khususnya kawasan perkotaan Matoto melalui kemudahan perizinan secara aman, cepat dan tepat.
Keempat, rencana pengembangan kawasan peruntukan industri diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kawasan perkotaan Matoto dan Kabupaten Luwu Timur secara keseluruhan.