Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Mahasiswa Makassar

Demo di Makassar Berlanjut, Mahasiswa Janji Turun dengan Massa Lebih Besar Hingga 11 April 2022

Berbagai alasan membuat mahasiswa Makassar turun demo termasuk penolakan jokowi 3 periode dan penundaan pemilu 2024

Editor: Alfian
TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli
Ratusan Mahasiswa unjuk rasa dan menutup Jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis (7/4/22) sore. 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk rasa mahasiswa Makassar menolak penundaan Pemilu 2024, berakhir ricuh.

Unjuk rasa ricuh terjadi di pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl AP Pettarani, Kecamatan Tamalate, Makassar, Kamis (7/4/2022) sore.

Di lokasi ini, unjuk rasa diikuti seratusan mahasiswa gabungan beberapa organisasi mengatasnamakan Aliansi Rakyat Miskin Kota.

Selain di pertigaan Jl Alauddin-Jl AP Pettarani, pada saat yang sama berlangsung unjuk rasa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jl Sultan Alauddin.

Unjuk rasa ini dilakukan Aliansi Unismuh Satu.

Kericuhan antara mahasiswa dan pihak kepolisian saat unjuk rasa di Halaman Gedung DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang, Kamis (8/10/2020). Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, Aksi Demo mahasiswa ini berujung bentrok dengan aparat keamanan yang mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan kendaraan milik polisi rusak
Kericuhan antara mahasiswa dan pihak kepolisian saat unjuk rasa di Halaman Gedung DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang, Kamis (8/10/2020). Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, Aksi Demo mahasiswa ini berujung bentrok dengan aparat keamanan yang mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan kendaraan milik polisi rusak (TribunSumsel)

Sementara Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PKRMI) Cabang Makassar menggelar aksi di bawah flyover Jl Urip Sumihardjo, Makassar.

Sehari sebelumnya, ratusan mahasiswa Unhas dan STIM LPI unjuk rasa di Jl Perintis Kemerdekaan dengan tuntutan yang sama. Yaitu menolak penundaan pemilu dan isu kenaikan BBM dan sembako.

Unjuk rasa Aliansi Rakyat Miskin Kota awalnya berlangsung damai meski pengunjuk rasa melakukan aksi bakar ban dan menutup satu jalur Jl AP Pettarani.

Namun, saat pengunjuk rasa akan menutup dua jalur jalan, polisi yang berjaga menghalangi. Membuat pengunjuk rasa dan polisi bersitegang dan saling dorong.

Aksi saling dorong berlanjut dengan kejar-kejaran hingga mahasiswa berhasil dipukul mundur dari pertigaan Jl Alauddin ke arah Jl AP Pettarani.

Saat aksi kejar-kejaran itu berlangsung, seorang mahasiswa terlihat tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.

"Kenapa represif pak, kenapa begini temanku," ucap seorang mahasiswa yang berada di sampingnya.

Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto, mengatakan terpaksa membubarkan unjuk rasa lantaran salah satu dari massa hendak memukul mobil pengendara.

"Kami beri kesempatan mulai jam 4, bakar ban saya kasih, tutup jalan separuh saya kasih, tutup lagi jalan sebelah saya kasih, jadi dua jalur ditutup," kata AKBP Darminto.

"Karena tadi ada yang memaksa pecahkan kaca spion mobil maka terpaksa, saya harus dorong untuk bubar," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved