Sejarah Islam di Sulsel
Masjid Tua Katangka & Sejarah Masuknya Islam di Sulawesi Selatan
Masjid lebih dikenal dengan nama Masjid Tua Katangka ini berlokasi di Jl Syech Yusuf No 57, Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
Mereka bertiga mendakwahkan Islam secara perlahan hingga akhirnya Datuk ri Bandang berhasil mengislamkan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin. Kemudian seluruh rakyat kerajaan Gowa juga ikut memeluk Islam.

Masjid Katangka Dibangun Tahun 1603
Setelah Raja Gowa dan rakyatnya masuk Islam, dibangunlah sebuah masjid di dataran yang banyak ditumbuhi pohon Katangka pada tahun 1603.
Awal mula masjid ini didirikan, masih menggunakan kayu Katangka.
"Itulah alasan mengapa masjid dan wilayah ini dinamakan Katangka," kata Harun.
Pemugaran baru dilakukan di tahun 1816. Dinding masjid yang awalnya menggunaan kayu Katangka diganti menjadi batu bata merah.
Hingga sekarang, masjid tersebut telah direnovasi sebanyak enam kali, dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.
"Kalaupun ada yang rusak, itu diganti dengan bahan sesuai ukuran semula. Jadi tidak merubah," kata Harun.
Bentuk asli masjid Katangka yang tidak pernah berubah ialah bentuk masjid yang berukuran 12 meter persegi.
Bagian atap yang bersusun dua, empat tiang penyangga di dalam masjid, jendela berjumlah enam dan pintu berjumlah lima.
Serta arsitektur mimbar, bendera, dan dua tombak berada di sisi kiri kanan mimbar.
"Semua bentuk tersebut memiliki makna filosofis," kata Harun.
Bentuk masjid persegi memiliki filosofi sulapa appa yang bermakna empat penjuru mata angin.
Atap bersusun dua dimaknai sebagai dua kalimat syahadat.
Jendela masjid berjumlah enam melambangkan rukun iman dan jumlah pintu sebanyak lima melambangkan rukun Islam.