Lukisan Armin Mustamin Toputiri
Kesan Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari pada Lukisan Armin Toputiri
Keduanya juga pernah satu kantor sebagai anggota DPRD Sulsel dua periode, 2009-2014, dan 2014-2019.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari tak ketinggalan dalam pemeran lukisan milik Armin Mustamin Toputiri.
Andi Ina dan Armin sama-sama politisi Partai Golkar. Andi Ina menjabat Bendahara DPD I Golkar Sulsel, sementara Armin menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi.
Keduanya juga pernah satu kantor sebagai anggota DPRD Sulsel dua periode, 2009-2014, dan 2014-2019.
Sebagai sahabat, Andi Ina turut hadir memeriahkan pemeran lukisan milik Armin.
"Alhamdulillah pameran lukisan kemarin sudah dibuka, pemeran hasil karya sahabat kita, saya sebagai adik sesama politisi Golkar, sama-sama dulu di DPRD," kata Andi Ina kepada wartawan Minggu (13/3/2022).
Andi Ina datang melihat langsung 55 lukisan karya Armin. Ia kagum melihat seorang mantan anggota DPRD bisa produktif menghasilkan lukisan.
Padahal selama ini Armin dikenal sebagai seorang politisi.
"Sungguh saya bangga dengan lukisan yang telah dibuat Kak Armin bisa gambarkan seperti apa politik, lukisan itu punya arti, punya makna, politik di dalam gedung, ruang, seperti apa orang-orang di dalam. Ada juga gambarkan politik itu harapan masyarakat," katanya.
Srikandi Partai Golkar itu membeli lukisan bergambar dasi tak berkepala.
Baginya lukisan berdasi tanpa kepala itu relevan dengan tugas-tegasnya sebagai anggota DPRD Sulsel.
Ia menilai lukisan itu menggambarkan sidang paripurna para wakil rakyat.
"Saya sudah beli, saya ambil lukisan berdasi, judulnya itu sidang paripurna hanya ada dasi orang tanpa kepala," kata Andi Ina.
"Itu menggambarkan lukisan gambarkan sidang paripurna di mana duduk para politikus, terus tanpa kepala, saya maknai inilah kita di dalam berdasi, ada perempuan," lanjut Andi Ina.
Bagi Andi Ina, lukisan berdasi adalah spirit bagi perempuan untuk ikut tampil di panggung politik.
Baginya perempuan punya bisa tampil memimpin ataupun duduk di kursi parlemen.