Konflik Rusia Ukraina
Puslitbang CPCD Unhas: Prediksi Konflik Ukraina-Rusia
Menurut Muhammad Rizal, Rusia tidak memandang tindakannya sebagai ‘invasi’ tetapi sebagi reunifikasi dan pengamanan warga dan aset dalam Ukraina.
Lebih lanjut Agussalim mencoba membandingkankrisis Ukraina dengan Krisis Rudal Kuba di tahun 60-an antara negara Kuba dan Amerika Serikat (AS).
Krisisdimana Kuba yang merupakan tetangga AS yang berafiliasi dengan Uni Soviets. Agussalim menutuppemaparan dengan prediksi perkembangan konflikUkraina.
Menurutnya, dalam perang ada tiga komponenpenting yang harus dipertimbangkan yaitu moral, conceptual dan material.
Moral terkait dengan motivasiyang mendasari pasukan untuk bertempur.
Material adalah peralatan dan teknologi militer yang digunakanselama perang. Conceptual adalah stategi perang yang digunakan untuk memenangkan pertempuran.
Menurut Agussalim, pada sisi moral, sangat jelas Ukraina menang dan Rusia.
Tentara Ukraina akan melakukansegalanya untuk mempertahankan negara dan menjagakeluarganya.
Sementara tentara Rusia mengalamikegamangan dan keraguan dalam melakukan tindakanmiliter.
Namun dari segi material itu terbalik, militernyaRusia jauh lebih kuat. Kekuatan militer Ukraina hanya20 persen dari kekuatan militer Rusia.
KatanyaAgussalim Burhanuddin, sekarang kedua pihak akanberebutan untuk ‘kemenangan konseptual’.
“Menurut saya, yang paling mungkin akan terjadiadalah perang berkepanjangan. Meskipun Rusiamungkin bisa menghancurkan berbagai kota Ukraina, akan sangat sulit untuk mereka menduduki negara itu di jangka panjang. Perang akan dilanjutkan dengan urban gerilya. Skenario terburuk menurut Agussalim adalahkalau NATO mengintervensi secara langsung. Makakondisi dapat memaksakan Putin untuk menggunakansenjata nuklir bukan sebagai senjata deterrence, tetapisebagai senjata pembunuhan massal.”
Perlu diingatbahwa dalam pemungutan suara di UN terkait invasiRusia ke Ukraina kemarin, beberapa negara justruabstain dan mendukung Rusia, yaitu China dan India.
Meskipun demikian, kedua pemateri berharap konflik di Ukraina segera berakhir dan mengusulkan Rusia, Ukraina dan NATO harus ikut terlibat dalam pertemuanperdamaian untuk menemukan solusi terbaik di keduanegara.
Kita juga berharap konflik ini tidak memicuketerlibatan semua negara untuk memperpanas kondisidan memperuncing konflik dan melihat persoalandengan lebih komprehensif dengan lebihmengedepankan perdamaian dan keselamatanmasyarakat sipil.
Sesi diskusi dilanjutnyakan denganlima penanya yang menambah dinamis diskusi CPCD edisi 9 ini. Webinar Peace & Democracy Colloquium 9diikuti sekitar 130 orang dan berakhir pada pukul 15:30 WITA.(*)