Ritual di Pantai Payangan
Sosok Nur Hasan, Pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang Kini Terancam Dipenjara
Nur Hasan sendiri saat ini tengah dirawat di rumah sakit karena ikut terseret ombak saat kejadian
Kasubbag Humas Polres Bondowoso, Ipda Bobby Dwi Siswanto, mengatakan sebelum bertugas di Polsek, Bripda Febriyan Duwi pernah diberi amanah sebagai personel keuangan di Polres Bondowoso.
“Dia pernah bertugas di Mapolres sebelum ke Polsek,” ujarnya kepada Kompas.com via telepon, Senin (14/2/2022).
Bobby tidak mengetahui secara pasti terkait peran Bripda Febriyan Duwi dalam kegiatan ritual tersebut.
Dia tidak tahu apakah korban juga turut menjadi anggota atau hanya mengantarkan saja.
Sebelumnya, Kapolsek Pujer, AKP Iswahyudi, membenarkan Bripda Febriyan Duwi merupakan anggota Polsek Pujer, Bondowoso.
Pangkatnya adalah seorang bintara.
"Betul dia bawahan saya," ungkapnya singkat, Minggu (13/2/2022), dikutip dari TribunJatim.com.
Kata Istri Bripda Febriyan Duwi
Istri Bripda Febriyan Duwi, Diana, belum percaya jika sosok pria yang baru menikahinya setahun lalu itu meninggal dunia dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember.
Diana terus meneteskan air mata hingga ibu mertuanya mencoba menenangkan.
Diana menyebut, sebelumnya Febriyan sempat pamit ke dirinya untuk pergi ke Pantai Payangan.
Suaminya mengirim ucapan pamit melalui obrolan telepon.
"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tidak bilang kalau ada ritual," kata Diana, dilansir TribunJatim.com, Minggu.
Diana tak tahu persis aktivitas suaminya.
Sebab, selama ini dia dan suami jarang tinggal satu rumah.
Febri dinas di Bondowoso, sedangkan Diana kerja di Probolinggo.
"Selama ini enggak ada yang aneh sama suamiku," ungkapnya. (Kompas/Tribunnews)