Ingat Jenderal Sutanto? Ajudan Soeharto Eksis Sebagai Kapolri Era SBY, Ahli Kriminal Tapi Kini Beda
Dulu Sutanto dikenal sebagai polisi yangmahir membongkar beberapa kasus kriminal. Jenderal Sutanto pun menjadi sorotan kala masih aktif
TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Jenderal Sutanto? Kapolri yang eksis era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dulu Sutanto dikenal sebagai polisi yangmahir membongkar beberapa kasus kriminal.
Jenderal Sutanto pun menjadi sorotan kala masih aktif sebagai anggota Polri.
Rekan seangkatan SBY tersebut terbilang sukses dalam kareir Kepolisian.
Bahkan, menjadi salah satu ajudan Presiden Soeharto yang tahu banyak rahasia tentang sang Pemimpin.
Setelah pensiun purnatugas pada tahun 2008, Jenderal Sutanto mengemban jabatan baru yang kali pertama dijabat oleh Purnawirawan Pati Polri.
Baca juga: Ingat Denny Sumargo? Pemain Basket Jadi Content Creator, Kondisi Berubah Drastis Sampai Disebut Dora
Baca juga: Ingat Ipda Yulanda? Polwan Cantik Kapolsek Termuda hingga Dipuji Anak Buah, Kini Kondisinya Beda
Pada satu kesempatan, Jenderal Sutanto menceritakan pengalamannya saat menjadi pengawal Presiden Soeharto.
Diketahui, sosok Soeharto tentunya menyisakan kenangan tersendiri bagi sejumlah orang,
Seusai memimpin Indonesia selama 32 tahun, termasuk bagi para mantan ajudannya.
Satu di antaranya adalah Sutanto, yang juga pernah menjadi Kapolri pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam buku, "Pak Harto The Untold Stories", Sutanto memang mengakui pernah menjadi ajudan Soeharto.
Sutanto menjadi ajudan Soeharto pada tahun 1995 hingga 1998.
Selama menjadi ajudan, Sutanto menyebut Soeharto sebagai seorang pemimpin yang memiliki prinsip dan konsisten.
Menurutnya, selama menjabat sebagai presiden, keputusan Soeharto tidak ada yang bertentangan satu sama lainnya.
Sutanto mengungkapkan, hal itu tidak lepas dari adanya buku khusus yang dimiliki Soeharto.
Buku itu berisi berbagai hal yang penting secara sistematis.
Baca juga: Ingat Jenderal Surojo Bimantoro? Kapolri Berani Lawan Presiden Gus Dur, Disuruh Mundur Tapi Menolak
Baca juga: Ingat Jenderal Chairuddin? Putra Sulsel Pertama Jabat Kapolri Tapi Dicopot Pasca 2 Bulan, Kini Beda
Termasuk setiap masukan atau keputusan juga dicatat dalam buku khusus tersebut.
"Bahkan Pak Harto memberi daftar urut dan memisahkan bagian per bagian berdasarkan siapa menterinya atau apa topik permasalahannya," kata Sutanto.
Sehingga, atas bantuan catatan dalam bukunya itulah Soeharto mampu melihat sejumlah persoalan.
"Dibantu dari buku itulah, Pak Harto sebagai presiden dan kepala negara bisa melihat kemajuan atau progres berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh pemerintah," lanjut Sutanto.
Sutanto pun menyebut Soeharto sebagai seorang administrator yang baik dan teliti.
Profil Jenderal Sutanto
Dilansir dari berbagai sumber, Sutanto, Kapolri ke-17 yang menjabat sejak Juli 2005 sampai Oktober 2008.
Ia lahir di Comal, Pemalang tahun 1950.
Sutanto, seperti dua kapolri sebelumnya juga lulusan terbaik Akpol 1973 dan rekan seangkatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terbaik Akmil 1973.
Sejak SBY menjadi Presiden RI, ia kemudian menunjuk koleganya Sutanto memimpin Polri.
Saat memimpin Korps Bhayangkara, banyak keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme.
Misalnya penggerebekan buronan teroris perakit bom Dr Azhari di Batu Malang yang menewaskan WN Malaysia itu.
Setelah pensiun, Sutanto kemudian ditunjuk memimpin Badan Intelijen Negara 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011 dengan status Pati Purnawirawan Polri pertama yang menjabat.
Baca juga: Sosok Irjen Ferdy Sambo Perwira Polisi Usul Cara Baru Tindaki Personel ke Kapolri, Punya Tujuan
Baca juga: Ingat Jenderal Rusdihardjo? Dulu Kapolri Lalu Diangkat Jadi Dubes, Dipenjara Gegara Kasus Korupsi
Bongkar Kasus Judi Ilegal
Semasa menjabar Kapolda Sumut, Maret-Oktober 2000, Jenderal Sutanto membongkar kasus perjudian ilegal.
Gebrakannya sempat membuat bandar judi dan bekingnya tiarap.
Pertengahan 1990-an, perjudian ilegal tebak nomor benar-benar marak di Sumatera Utara sekitarnya.
Setidaknya terdapat 3 varian judi jenis ini yang merebak di tengah-tengah masyarakat, yaitu Toto Gelap (Togel), Kim, dan Hwa Hwe.
Kala itu, Togel diputar empat kali petang dalam sepekan, yaitu Senin, Kamis, Sabtu, dan Minggu.
Sedangkan judi Kim dan Hwa Hwe keluar setiap pagi.
Keuntungan didapatkan penjudi lewat angka yang keluar didasarkan pada pacuan kuda dan pacuan anjing di Singapura.
Kabar terbaru
Sutanto menjadi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Jumat (8/10/2021).
Sutanto menggantikan posisi Komjen Pol Dharma Pongrekun.
Pelantikan dipimpin oleh Kepala BSSN Letnan Jendral TNI (purn) Hinsa Siburian.
Pengangkatan dan pelantikan Sutanto sebagai Wakil Kepala BSSN berdasar Keputusan Presiden Nomor 146/TPA Tahun 2021 tertanggal 5 Oktober 2021.
"Pada hari ini telah dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah Wakil Kepala BSSN.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan pada hari ini juga sekaligus dalam rangka mengisi struktur organisasi baru di lingkungan BSSN, serta menyesuaikan dengan pemberlakuan nomenklatur baru dan penetapan kelas jabatannya,” kata Hinsa dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Jenderal asal Toraja Ferdy Sambo Minta Penambahan Kewenangan ke Kapolri Bisa Tindak Tegas Pelanggar
Baca juga: Sosok Irjen Ferdy Sambo Perwira Polisi Usul Cara Baru Tindaki Personel ke Kapolri, Punya Tujuan
Hinsa atas nama seluruh personel mengucapkan selamat kepada Irjen Pol Sutanto atas posisi barunya.
Dia pun meminta yang bersangkutan agar dapat dengan segera menjalankan tugas membantu Kepala.
"Saudara telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN.
Melalui tugas, fungsi, dan kewenangan jabatan yang Saudara emban, serta pengalaman kerja yang dimiliki selama ini.
Saya menilai dan meyakini bahwa Saudara akan mampu mendukung Kepala BSSN dalam menjalankan tugas dan fungsi BSSN,“ katanya.
Sementara itu, Sutanto menerima dan mengaku siap melaksanakan tugas pada posisi barunya tersebut.
"Bersedia," jawab Sutanto
Lebih lanjut dia berjanji akan taat dan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan dengan selurus-lurusnya.
Kemudian, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab,.
Menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela.
Sebelum menduduki jabatan Waka BSSN, Sutanto terlebih dahulu menjabat sebagai Deputi VIII Badan Intelijen Negara.
Riwayat Jabatan Jenderal Sutanto
Pamapta Konwiko 74 Jakarta Selatan PMJ (1973-1975)
Kapolsek Metro Kebayoran Lama PMJ (1978-1980)
Kapolsek Metro Kebayoran Baru PMJ (1980)
Komandan Detasemen Provoost Polda Jatim (1990-1991)
Kapolres Sumenep Polda Jatim (1991-1992)
Kapolres Sidoarjo Polda Jatim (1992-1994)
Paban Asrena Polri (1994-1995)
Ajudan Presiden RI (1995-1998)
Wakapolda Metro Jaya (1998-2000)
Kapolda Sumatra Utara (2000)x
Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002)
Kalemdiklat Polri (24 Oktober 2002-28 Februari 2005)
Kalakhar BNN (28 Februari 2005-Juli 2005)
Kapolri (8 Juli 2005-30 September 2008)
Komisaris Utama PT Pertamina (Januari 2009-21 Oktober 2009)
Kepala Badan Intelijen Negara (21 Oktober 2009 - 19 Oktober 2011)
Komisaris Independen MNC Group (2011-sekarang)