Pembangunan Anjungan Sungai Malili
ACC Sulawesi Endus Persekongkolan di Proyek Tahap II Pembangunan Anjungan Sungai Malili
Proyek yang menghabiskan anggaran Rp2,4 miliar dari APBD 2021 ini, kemudian bersoal setelah dilakukan Provisional Hand Over (PHO)
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi menduga ada persekongkolan pada tahap II pembangunan Anjungan Sungai Malili.
Proyek yang menghabiskan anggaran Rp2,4 miliar dari APBD 2021 ini, kemudian bersoal setelah dilakukan Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan.
Bangunan ini belum sepenuhnya rampung, masih ada fasilitas belum dilengkapi, namun sudah di PHO pada 29 Desember 2021.
Anjungan Sungai Malili lokasinya di pinggiran Sungai Malili, Kelurahan Malili, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sangat aneh saja kalau sudah PHO tapi belum rampung, seharusnya diberikan sanksi terkait keterlambatan pekerjaan," kata Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, Abdul Kadir Wokanubun kepada TribunLutim.com, Rabu (19/1/2022) malam.
"Ada unsur pembiaran disini. Olehnya itu sangat patut dicurigai ada persekongkolan di balik penyerahan ini," ujar Kadir.
Aparat Penegak Hukum (APH) di Luwu Timur pun diharapkan agar menyikapi terkait dugaan ini.
"Sebaiknya APH di Luwu Timur berkoordinasi sama Inspektorat untuk mendalami masalah ini," kata dia.
Anjungan Sungai Malili dikerjakan kontraktor pelaksana CV Raissa Idaman Konstrindo dan konsultan pengawasnya CV Bahtera Karya Konsultan.
Anggota Komisi III DPRD Luwu Timur, Andi Surono juga menyoroti hal ini.
Ia mengatakan tidak boleh pekerjaan di PHO kalau belum rampung.
"Oh nda boleh itu, bahaya itu, keterlambatan namanya itu," kata Andi Surono.
"Jadi pekerjaan yang belum rampung tidak boleh di PHO, ada namanya perpanjangan waktu, artinya denda,"
"Bila anggarannya Rp 2.4 miliar, dendanya 1 persen per hari, jadi Rp 2.4 juta per hari," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Heriwanto Manda mengatakan bangunan tersebut sudah rampung.