Catatan di Kaki Langit
CATATAN NATAL QASIM MATHAR: Siapa Pun Engkau, Yesus Kristus!
Engkau yang hidup sekitar 33 tahun. Setelah itu, dan itulah menjadi awal debat diskusi tentang dirimu. Yang pasti, engkau adalah manusia historis
Oleh: M Qasim Mathar
Cenderkiawan Muslim/Pendiri Pesantren Matahari
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Siapa pun engkau, yang disebut sebagai Yesus dari Nazaret.
Yang sebagian besar orang Kristen memandangmu sebagai Allah Putra (Allah Anak) dan meyakini bahwa engkau adalah Mesias atau Kristus Almasih, yang dinantikan dalam Perjanjian Lama.
Siapa pun engkau, yang lahir di Betlehem. Yang meninggal karena disalib, lalu diangkat ke langit, kata sebagian umat manusia.
Sebagian umat lainnya meyakini bahwa engkau tidak dibunuh, tidak disalib, yang disalib adalah seseorang yang diserupakan denganmu, lalu engkau diangkat ke langit.
Siapa pun engkau. Engkau putra Maryam. Atau, anak laki-laki Bunda Maria.
Perempuan tak bersuami. Engkau pun tak berayah biologis. Engkau disebut "tanda kekuasaan Allah". Yang dengan kekuasaan-Nya pula Dia menciptakan Adam justeru tanpa ayah dan ibu.
Baca juga: Libur Natal! Okupansi Hotel di Makassar Turun 20%, Sektor Wisata Belum Bergejolak
Baca juga: Prof Qasim Mathar: Kebudayaan Bugis Makassar Hidup Tercermin dalam Berperilaku
Siapa pun engkau. Yang ibumu dicerca, dihina oleh orang-orang Israel. Berbalikan dengan penghormatan dan pembelaan Alquran kepada ibumu.
“Dan, (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata, ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas sekalian perempuan di alam. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk’.” (surah Ali Imran).
Sehingga, begitu banyak ulama menegaskan bahwa ibumu adalah seorang nabi perempuan (nabiyah).
"Penghargaan dan pembelaan Alquran tak hanya lewat Surah Ali Imran, tapi juga sebuah surah yang didedikasikan khusus untuknya, Surah Maryam".
Siapa pun engkau, Yesus. Yang disembah dan dituhankan oleh demikian banyak umat manusia dan demikian banyak pula yang tidak menyembahmu sebagai Tuhan.
Engkaulah yang lahir pada tanggal 25 bulan Desember tahun 1 Masehi. Atau, pada bulan Januari awal tahun Masehi yang diperselisihkan tanggalnya.
Engkau yang hidup sekitar 33 tahun. Setelah itu, dan itulah menjadi awal debat diskusi tentang dirimu.
Namun, yang pasti, engkau adalah manusia historis. Yang pernah hadir di planet ini. Bukan manusia dongeng.
Siapa pun engkau. Yang dengan luka-luka penyiksaan orang-orang Yahudi, berjalan ke timur, bersama sahabat-sahabatmu yang setia, hingga Kashmir.
Setelah lukamu pulih, engkau ke tengah manusia meneruskan tugas kenabianmu. Usiamu lebih panjang dari 33 tahun. Lalu, engkau wafat secara alamiah karena tua.
Orang-orang muslim Ahmadiyah bercerita: di kota Srinagar, India, ada sebuah kuburan tua yang menurut cerita rakyat, itulah kuburanmu, wahai Isa alaihissalam.
Siapa pun engkau, Yesus. Kelahiranmu, kematianmu, dan saat kebangkitanmu kelak untuk hidup kembali, .... diperdebatkan sejak abad pertama Masehi oleh orang-orang Nasrani, diperdebatkan sejak abad awal kelahiran Islam oleh orang-orang Muslim, didiskusikan oleh kaum terpelajar dari agama-agama yang berbeda, dan dipertengkarkan hingga saat ini oleh orang-orang yang kurang sabar dan arif dalam beragama.
Siapa pun engkau. Engkaulah Yesus, atau Kristus, atau Almasih, atau Isa bin Maryam.
Siapa pun engkau. Engkaulah adalah Nabi Allah yang dipergunjingkan, diburu dan disiksa, diperdebatkan, serta diperbincangkan dengan tutur kata yang beradab pada semua segi misteri tentang "engkau".
Siapa pun engkau, wahai Nabi yang berselimut misteri, pada bulan Desember ini, aku ikut dengan pernyataanmu: "Dan salam sejahtera untukku, saat aku dilahirkan, saat aku mati, dan saat aku dibangkitkan untuk hidup".
Ya, Selamat Hari Natal, wahai "engkau"!(*)