Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pinrang

Tak Ada Kata Gengsi Nur Aini Mahasiswi UNM Rela Jadi Buruh Angkut Semen, Intip Prestasinya

Nur Aini, mahasiswi UNM viral di media sosial Tiktok usai memperlihatkan pekerjaanya sebagai buruh angkut semen.

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Nur Aini saat hadir di Ngobrol Virtual Tribun Timur, Minggu (12/12/2021). Nur Aini (20), mahasiswi UNM viral di media sosial Tiktok usai memperlihatkan pekerjaanya sebagai buruh angkut semen. 

Saat ini, semua adik-adik Nur Aini juga ikut membantu orang tua. 

Kendati menjadi buruh angkut semen, keempat adiknya tidak melupakan pendidikan. 

Aswandi saat ini berkuliah di STKIP Cokroaminoto Pinrang semester satu.

Nur Diana bersekolah di SMKN 2 Pinrang kelas 3 jurusan TKJ.

Nur Halisa bersekolah di SMKN 2 Pinrang kelas 2 jurusan TKJ.

Sementara Nur Aulia bersekolah di MTS Negeri Pinrang.

Mereka membantu orang tuanya saat pulang sekolah.

Berbeda dengan Nur Aini yang bercita-cita jadi guru, keempat adiknya bercita-cita sebagai tentara.

Bahkan adiknya yang bernama Nur Halisa, sangat ingin bertemu dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa.

Diupah Rp 600 per Satu Sak Semen

Biasanya, Nur Aini dan keluarga mengakut semen sebanyak 850 sak dengan berat 50 kg.

Untuk satu sak semen, dihargai Rp600.

Awal-awal orang tuanya jadi buruh angkut semen itu, masih diupah Rp400.

Setelah beberapa tahun, upahnya naik menjadi Rp500.

Dua tahun belakangan, upah angkut semennya sudah menjadi Rp600 hingga sekarang.

Saat ditanya, kenapa tidak menaikkan harga semen, Ayah Nur Aini, Masdar, mengatakan kalau ia takut langganannya akan berpindah.

"Nanti kalau mahal, tidak ada yang mau panggil saya lagi. Jadi tidak apa-apa diupah Rp600," kata Masdar saat ditemui di rumahnya.

Tidak Malu dan Tidak Pernah Dikucilkan Teman-Teman atau Tetangga

Nur Aini mengaku selama bekerja sebagai angkut semen, ia tidak pernah merasa dikucilkan oleh lingkungannya.

"Malahan teman-teman itu selalu mendukung dan mendoakan. Tetangga juga semuanya tidak pernah meremehkan kami," ucapnya.

Nur Aini dan adik-adiknya justru merasa bangga dengan pekerjaannya itu.

"Ini pekerjaan halal yang harus kami syukuri. Kami bisa hidup karena pekerjaan ini," ucapnya.

Ia menuturkan, jika orangtuanya selalu berpesan untuk tidak malu dan gengsi.

"Kita tidak bisa sukses kalau dipikiran kita selalu ada kata 'gengsi'," tuturnya.

Tanggapan Setelah Viral

Nur Aini mengaku tidak menyangka dirinya bisa viral.

Keluarganya pun juga tidak menyangka.

"Meskipun viral, orangtua saya bilang kalau tidak boleh merasa di atas. Ini hanya sementara. Kita harus tetap rendah hati," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved