Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Sulsel

KPU Usulkan Anggaran Pilwali Makassar Rp143 Miliar, Syarifuddin: Kita Minta Kaji Ulang, Besar Sekali

Ia mencontohkan usulan anggaran KPU Makassar yang menyampaikan rencana anggarannya Rp143 miliar untuk pelaksanaan Pilwalkot Makassar 2024.

Istimewa
Komisioner KPU Sulsel Syarifuddin Jurdi 

Anggota DPRD Sulsel Rudy Pieter Goni mengusulkan pengadaan dana cadangan untuk pelaksanaan Pemilu 2024.

Ia menilai anggaran terlalu berat jika dibebankan pada APBD 2024.

“Kita sudah bicarakan anggaran pemilu dan pilkada, tapi belum disiapkan. Kalau 2024 harus ada dana cadangan. Kami komisi A sudah pernah menyampaikan,” kata Rudy Pieter Goni.

Rudy mengatakan dalam tata kelola pemerintahan, dana cadangan itu diatur harus ada peraturan daerah, yaitu harus melalui persetujuan DPRD Sulsel.

Menurutnya, kalau Pemprov Sulsel ingin siapkan dana Pemilu dan Pilkada serentak 2024, maka sebaiknya disiapkan dana cadangan.

KPU Sulsel menggelar pleno penetapan rekapitulasi DPB tingkat Sulsel dipimpin Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir dan dihadiri oleh komisioner lainnya serta diikuti oleh semua pejabat struktural di Sekretariat KPU Sulsel, Selasa (8/6/2021).
KPU Sulsel menggelar pleno penetapan rekapitulasi DPB tingkat Sulsel dipimpin Ketua KPU Sulsel, Faisal Amir dan dihadiri oleh komisioner lainnya serta diikuti oleh semua pejabat struktural di Sekretariat KPU Sulsel, Selasa (8/6/2021). (TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI)

Ia mencontohkan mungkin di 2022 ranperda dana cadangan itu sudah bisa disiapkan, karena tidak bisa dialokasikan kalau tidak ada perdanya.

“Kalau tahapan di 2023 dan pelaksanaan pada 2024 itu sudah harus masuk ke angka yang kita harapkan, kalau tidak, maka berat APBD kita di 2024,” ujarnya.

Ia mencontohkan misalnya pemilu legislatif dan pemilu presiden butuh Rp500 miliar.

Kalau pada saat 2024 berarti ada anggaran lain yang dikurangi pemerintah dan legislatif.

Untuk itu kata Rudy sebaiknya dibagi dua. Ada di 2023 ada di 2024.

“Karena jujur saja pemilu 2024 ada dua pemilu legislatif dan pilpres, kedua Pilkada serentak 2024,” katanya.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Tolak Permintaan Hillary Brigitta Lasut, Fraksi Nasdem Akan Lakukan Ini

“Kalau anggaran baru 2024 ribet, jadi sebaiknya pemprov dan KPU segera pikirkan ini, karena dana cadangan tidak bisa kalau tidak lewat perda,” jelasnya.

Rudy melanjutkan, bukan hanya memberatkan APBD, masalah lainnya waktu pelaksanaan yang masif.

Sebab selama ini pelaksanaan pemilu biasanya digelar April.

Namun 2024 dimajukan di februari.

“Biasanya kalau penganggaran di awal-awal tahun, pendapatan masih terbatas di Januari dan Februari,” katanya.

“Jadi pemikiran di komisi A dan pemikiran kami di fraksi PDIP sebaiknya ada dana cadangan,” kata Rudy.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved