Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Membumikan Agama

Tak Ingin Ada Masyarakat Tak Terlayani, Penghulu Sarankan Ada Ruangan Konsultasi di KUA

Program Membumikan Agama di Channel Youtube Tribun Timur, telah memasuki seri ke-12, Rabu (1/12/2021).

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Penghulu KUA Biringkanaya Kota Makassar, Abd Rahman 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Membumikan Agama di Channel Youtube Tribun Timur, telah memasuki seri ke-12, Rabu (1/12/2021).

Seri ke-12 membahas tema 'Melihat Layanan Konsultasi Pra Nikah KUA Masa Kini'.

Ada dua pemateri yang dihadirkan.

Mereka adalah Penghulu KUA Biringkanaya Kota Makassar Abd Rahman dan juga Penyuluh Agama Islam KUA Tamalate Syamsiah.

Abd Rahman berharap agar layanan konsultasi dan bimbingan nikah masih perlu ditingkatkan.

Dan kiranya layanan itu lebih masif lagi dan lebih dimantapkan pelayanannya di KUA.

Salah satu program keluarga sakinah adalah KOMPAK.

Program ini singkatan dari Konseling Mediasi dan Konsultasi.

"Terkait dengan layanan konsultasi pada program keluarga sakinah ada beberapa kasus, seperti percekcokan keluarga, perselingkuhan, kehamilan yang tidak dinginkan," jelas Abd Rahman.

"Cegah kawin anak, cegah seks pranikah dan permasalahan rumah tangga lainnya," tambahnya.

Sosialisasi ini bukan hanya persoalan keluarga dan perkawinan.

Tetapi juga bagaimana konsultasi syariah hinggga wakaf itu ada pendampingnya.

"Untuk memaksimalkan pelayanan layanan ini, membutuhkan petugas layanan oleh Kemenag dalam hal ini Binmas Islam pusat mengadakan bimtek layanan konsultasi dan pendampingan," jelasnya.

Meskipun itu terbatas, namun selama ini layanan konsultasi itu sudah dilakukan dan dilakoni oleh penghulu atau penyuluh.

Tetapi ini perlu dimantapkan lagi.

"Seperti di KUA. Beberapa masyarakat datang ke KUA untuk melakukan konsultasi tapi tidak terlayani dengan baik," beber dia.

"Itu karena mungkin tidak jelasnya petugas yang harus melayani," tambahnya.

Salah satu penyebabnya adalah masalah ruangan yang terbatas di KUA.

Sementara ada banyak pegawai di KUA

Sehingga ada beberapa pegawai ditempatkan pada front office.

"Sehingga masyarakat datang untuk melakukan konsultasi, ada beberapa pegawai yang tidak memberikan jawaban. Tentu ini sangat tidak baik pada masyarakat," lanjutnya.

Sehingga ia menyarankan adanya ruang konsultasi. *

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved