Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teroris di Sulsel

Mirip Digunakan Tentara dan Polisi, Densus 88 Dalami Sumber Senjata Terduga Teroris asal Luwu Timur

Dua terduga teroris MU (42) dan MM (44) yang ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri, di Luwu Timur, menyimpan ratusan amunisi dan senjata api.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA
barang bukti senjata api terduga teroris Asal Luwu Timur diperlihatkan saat di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (1/12/2021) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua terduga teroris MU (42) dan MM (44) yang ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri, di Luwu Timur, menyimpan ratusan amunisi dan senjata api.

Hal itu terkuak dari daftar barang bukti yang diamankan dalam saat penangkapan.

Barang bukti berupa senjata laras panjang M16, sepucuk revolver organik, senjata M16 proses rakitan, dua magazine.

124 butir amunisi tajam kaliber 5, 56 MM, tiga butir amunisi hampa kaliber 5,56 MM, dua butir amunisi karet 5,56 MM.

Selain itu, juga diamankan satu panah beserta tiga anak panahnya dan dua pucuk senjata jenis FN beserta magazinenya.

Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ade Indrawan mengatakan, senjata yang diamankan itu mirip yang digunakan tentara dan polisi pada umumnya.

Namun sumbernya kata dia, masih didalami Tim Densus 88 Mabes Polri.

"Iya (mirip yang digunakan tentara sama polisi). (Sumbernya) itu masih dalam pemeriksaan Mabes Polri," kata Kombes Pol Ade.

Kedua terduga teroris itu ditangkap jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

Tepatnya, 24-26 November 2021. 

MU kata Ade, merupakan anggota Toliah Wilayah Sulawesi dan tergabung dalam Tim Askari Jaringan Jamaah Islamiyah.

Tugas dari Tim Askari yaitu melakukan Amaliah atau aksi teror terhadap petugas keamanan.

"Tim Askari dibentuk melakukan aksi amaliah terhadap aparat negara. Namun batal karena terkendala logistik senjata dan jumlah jamaah, sehingga rencana tersebut masih ditunda," ujarnya.

Sementara MM, lanjut Ade, merupakan anggota Toliah Wilayah Sulawesi.

"Toliah ini bertugas untuk memfasilitasi peristirahatan tamu dari luar Sulawesi Selatan serta menyimpan dan mengamankan senjata milik Jamaah Islamiyah," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah.

Penangkapan ini dikonfirmasikan Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar.

Ia menuturkan keduanya ditangkap di dua tempat terpisah di Sulawesi Selatan.

"Ya betul, dua orang (terduga teroris) ditangkap," kata Kombes Pol Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (1/12/2021).

Dijelaskan Kombes Pol Aswin Siregar, terduga teroris yang pertama kali ditangkap adalah M alias B.

Dia ditangkap di Dusun Kuwarasan, Tomomi, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Rabu (24/11/2021) lalu.

Sementara itu, terduga teroris kedua yang ditangkap adalah M alias AA.

Dia ditangkap di Dusun Pasi Pasi, Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Jumat (26/11/2021) lalu.

Menurut Kombes Pol Aswin Siregar, kedua terduga teroris tersebut ditangkap diduga tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah

"Keduanya jaringan JI," kata dia.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved