Varian Omicron
Omicron 5 Kali Lebih Menular Dibanding Varian Delta, Ini 3 Upaya Pencegahan Hindari Risiko Terburuk
Secara hukum biologi memang tinggal menunggu waktu saja untuk lahirnya satu varian super itu, dan itu memang menantang maut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Varian baru Covid-19, Omicron kini menjadi perhatian.
Bagaimana tidak, varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini disebut lebih ganas dari varian Delta.
Omicron disebut 500 persen lebih mudah menular daripada virus asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Meski begitu, Anda tak perlu takut berlebihan.
Ada 3 cara pencegahan varian Omicron yang perlu Anda ketahui dan jalankan.
Apa saja itu?
Dilansir dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC).
Bahkan varian Omicron ini tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
Untuk diketahui, variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.
Sedangkan, Variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.
VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.
Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian B.1.1.529 Omicron ini masuk dalam kategori VoC karena kecepatan penularannya yang bahkan mencapai 400 persen, dibandingkan dengan variant of concern lainnya yaitu varian delta.
"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky.
Dicky berkata, secara hukum biologi memang tinggal menunggu waktu saja untuk lahirnya satu varian super itu, dan itu memang menantang maut.
Sehingga, semua wilayah negara di dunia saat ini masih sangat rawan, meskipun tren kasus sudah menunjukkan penurunan.