Ingat Polemik Haikal Hassan Ngaku Bermimpi Bertemu Rasulullah? Ternyata Masih Lanjut di Kepolisian
Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan Baras
Pemeriksaannya dalam rangka permintaan keterangan klarifikasi sehubungan dengan laporan tentang dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong melalui media elektronik, dan penodaan agama yang menyebarkan keonaran dan rasa kebencian.
Ada pun panggilan pemeriksaan Haikal kali ini merujuk pada surat perintah penyelidikan Nomor:SP.Lidik/4271/XII/RES.2.5/2020/Ditreskrimsus tanggal 17 November 2020.
Haikal dilaporkan oleh Ketua Umum Cyber Indonesia Husin Shahab.
Husin memperkarakan Haikla karena dinilai membuat kabar bohong atau hoaks, saat ia memberikan tausyiah di pemakaman 6 Laskar FPI yang tewas saat bentrokan di Tol Cikampek KM 50.
Saat itu, Haikal berceramah singkat untuk melipur kesedihan keluarga korban yang jenazahnya dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Laporan diproses dengan nomor LP/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 14 Desember 2020.
Sedangkan pihak terlapor adalah pemilik akun Twitter @wattisoemarsono dan Haikal Hassan.
Cuma Menghibur, Masa Enggak Boleh?
Mimpi bertemu Rasulullah SAW yang dikisahkan oleh Sekjen Habib Rizieq Shihab Center Haikal Hassan saat pemakaman 5 anggota FPI di Megamendung, Bogor, dilaporkan ke polisi.
Terkait hal itu, Haikal menegaskan hanya berusaha menghibur keluarga laskar FPI yang tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.
"Sekarang gini deh, ada orang meninggal karena kecelakaan boleh enggak kita hibur?"
"Udeh 'jangan nangis gitu, mudah-mudahan anak lo masuk sorga'. Gitu doang," ujar Haikal di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (23/12/2020).
Haikal mengaku hanya berniat menghibur dan memotivasi pihak keluarga korban agar tak terus menangis.
Dia juga tak berpikir akan viral, sebab Haikal tak mengetahui siapa yang merekam pernyataannya.
"Hanya menghibur orang. Memotivasi orangnya biar jangan nangis, setop-setop enggak usah nangis, gitu."