Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sidang Nurdin Abdullah

Lengkap! Teks Pledoi Nurdin Abdullah Bikin Merinding: Izinkan Saya Kembali Lanjutkan Amanah Rakyat

Sidang dengan agenda pembacaan pembelaan atau pledoi dari Gubernur Sulsel non aktif ini diwarnai dengan suasana haru.

Editor: Saldy Irawan
DOK TRIBUN TIMUR
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Ditangkap KPK 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Baru saja tim majelis hakim sidang lanjutan dugaan tindak pidana suap dan gratifikasi dengan terdakwa Nurdin Abdullah digelar di Pengadilan Tipikor Makassar, Jl RA Kartini, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (23/112021).

Sidang dengan agenda pembacaan pembelaan atau pledoi dari Gubernur Sulsel non aktif ini diwarnai dengan suasana haru.

Kerabat dan keluarga 'Pak Prof' yang menyaksikan sidang tak kuasa menahan tangis.

Sidang yang dipimpin langsung majelis hakim Ibrahim Palino berjalan lancar.

Sementara terdakwa Nurdin Abdullah sendiri mengikuti pledoi dengan sambungan virtual di Rutan KPK, di Jakarta.  

Dalam sidang, Nurdin Abdullah meminta keadilan hakim untuk membebaskan dirinya segala tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ).

Berikut teks lengkap isi pledoi Nurdin Abdullah

Bismillahirrahmanirrahim,Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi kita semua,

Majelis Hakim Yang Mulia,

Jaksa Penuntut Umum yang saya hormati,

Tim Penasihat Hukum dan Para Hadirin yang saya hormati, khususnya Masyarakat Sulawesi Selatan yang saya cintai dan sangat saya rindukan.

Pertama-tama, mari kita memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan berkahnya kita semua diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam atas junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Atas izin yang Mulia Majelis Hakim, Saya ingin memulai pembelaan atau pledooi saya dengan menceritakan secara singkat tentang perjalanan karir saya hingga saat ini. 

Riwayat keluarga kami enam bersaudara, saya adalah anak sulung. Almarhum Ayah saya seorang prajurit TNI dan Almarhumah Ibu saya seorang Ibu rumah tangga. Saya memiliki seorang istri dan 3 orang anak dan memiliki 4 cucu. 

Setelah menyelesaikan pendidikan master dan doctor di Kyushu University Jepang tahun 1993, saya mulai membangun usaha dengan rekan saya dari Jepang, kami membangun Sumekawa Industries yang bergerak di bidang ekspor tuna ke Jepang. Sumekawa Industries merupakan cikal bakal terjalinnya hubungan baik saya dengan Jepang hingga saat ini, kemudian saya terus mengembangkan usaha lain dengan investor Jepang, kami membangun PT Tokai Material Indonesia yang saat ini dikenal dengan PT Maruki International Indonesia yang memiliki cabang di Bali, Xiamen dan Shanghai. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved