Tribun Makassar
Siswa SD Inpres Malengkeri I dan II Antusias Ikuti PTM
Peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) di Makassar antusias menjalani Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD) di Makassar antusias menjalani Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM).
Di SD Inpres Malengkeri I dan II misalnya, seluruh peserta didik kelas 5 dan 6 hadir tanpa terkecuali.
Seperti disampaikan guru kelas 6, SD Inpres II Malengkeri, Andi Irawati mengatakan, siswanya sangat antusias menjalani PTM.
Apalagi ini hari pertama mereka masuk sekolah bertemu dengan guru dan teman-temannya.
Ia mengaku selama belajar jarak jauh atau daring banyak siswa yang mengalami kendala.
Misalnya terkendala smartphone, siswa kurang mampu tak bisa mengikuti PJJ dengan baik.
"Jadi siswa betul-betul senang dan antusias ikut PTM ini," ujarnya.
Sebagai guru, ia juga merasa kesulitan dalam mengajar, apalagi pembelajaran matematika.
"Kan kalau matematika harus ada gambaran langsung, siswa juga masih belum menguasai penggunaan Google meet," ungkapnya.
Kepala Sekolah SD Inpres Malengkeri II, Marsiah mengatakan, PTM ini didukung oleh orangtua siswa.
Mereka telah menandatangi surat persetujuan PTM.
"Dulu memang masih banyak yang tidak setuju, tapi sekarang orangtua sudah mengizinkan anaknya ikut PTM," jelas Marsiah.
Lanjut Marsiah, 302 siswanya akan mengikuti PTM secara bergiliran.
Dimulai kelas 5 dan 6, dilanjut kelas 3 dan 4 dan terakhir kelas 1 dan 2.
"Akan bergilir dan dapat 2 kali jatah PTM tiap bulan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Malengkeri I, Darmawati mengatakan, pihaknya akan terus memantau pelaksanan PTM dengan ketat.
Apalagi sudah ada satgas covid yang dibentuk, serta sarana prasarana yang harus memenuhi syarat.
Sebelum melangsungkan PTM, siswa wajib mengikuti swab antigen.
Kata Darmawati ada kesulitan sedikit mengajak siswa agar mau diswab.
Beberapa anak merasa ketakutan, sehingga perlu dibujuk.
"Tadi ada beberapa yang takut, tapi setelah kami bujuk, akhirnya mau diswab," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Amalia Malik mengatakan, swab dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran virus corona.
"Jadi kita antigen dulu, satu bulan setelah pelaksanan kita lakukan GeNose," tuturnya. (*)