Mafia Tanah
Sofyan Djalil Beberkan Mafia Tanah di Makassar Jadi Pembahasan Pusat
Sofyan mengatakan, pemerintah kini menggandeng aparat kepolisian, jaksa, komisi yudisial, hingga mahkamah agung melawan mafia tanah.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Sofyan Djalil menegasakan mafia tanah tidak boleh menang melawan pemerintah.
Sofyan mengatakan, pemerintah kini menggandeng aparat kepolisian, jaksa, komisi yudisial, hingga mahkamah agung melawan mafia tanah.
Kasus mafia tanah di Kota Makassar jadi salah satu pembahasan dan perhatian pemerintah pusat.
"Saya ingin sampaikan, ini upaya besar kita untuk memberikan kepastian hukum dalam bidang tanah. Kita tahu, saudara sering dengar ada sejumlah kasus belum selesai, saya akui, banyak kasus belum selesai," katanya.
Sofyan mengatakan, sejumlah permasalahan selama ini yaitu sengketa, konflik, hingga keterlibatan mafia tanah.
Bahkan, Sofyan pertarungan melawan mafia tanah agak rumit.
Sering kali pemerintah kalah di pengadilan.
"Kembali ke sengketa, konflik, apalagi kalau terlibat mafia tanah, itu lebih rumit, walaupun mungkin yang jadi korban rasakan kok begitu saja rumit," katanya.
"Kenapa masuk pengadilan, ada tata usaha, perdata, ada pidana, kemudian kasus bertahun-tahun sudah lama legacy masa lalu. baru sekrang kita buka terangin itu tidak mudah," katanya.
Meski demikian, Sofyan Djalil menegaskan, pemerintah Joko Widodo sangat serius dalam kasus mafia tanah.
"Tujuan akhirnya memberi kepastian hukum hingga investor yakin bisa investasi di Indonesia hingga, yang punya hak bisa tidur nyenyak. tidak khawatir tanahnya diserobot mafia," ujarnya.
Sofyan Djalil memperingatkan kepada mafia tanah agar jangan coba-coba lagi bermain melawan pemerintah.
Ia menegaskan mafia tanah tidak boleh lagi menang.
"Kami ingatkan, jangan coba-coba lagi, di masa lalu leluasa, sekarang tidak bisa lagi, kita akan memonitor, melakukan upaya," katanya.
"Tidak boleh Mafia menang. Kalau mafia menang maka kita repot, maka kami bekerja sama aparat penegak hukum, kami koordinasi komisi yudisial, dan mahkamah agung. Mudah-mudahan kalau kita serius akan hilang," katanya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95