Syamsuddin Karlos
Curhat Syamsudin: Sejak Jadi Anggota DPRD Sulsel Tidurnya Tak Normal, Minta Pemprov Benahi Pendidkan
Bendahara umum DPW PAN ini menjelaskan, selama ini dirinya kekurangan tidur.
Menurut Karlos, apa yang menjadi pilihan Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman itu adalah haknya.
Apalagi, roda pemerintahan harus berjalan secara koridornya.
Partai Amanat Nasional (PAN) diketahui merupakan partai penyumbang suara terbanyak.
Namun, dibawah kepemimpinan figur yang saat ini memimpin Sulsel, pihaknya tetap melayangkan kritikan.
"Ini dikelola satu kepala yah, tentunya berbagai macam kekurangan-kekurangan dari kebijakannya tentunya ada yah. Kami selaku partai pengusung, Prof Andalan bersama Andi Sudirman Sulaiman, berharap besar untuk tetap besar, bekerja eksis untuk rakyat, saya juga partai pengusung tetapi saya juga partai yang kritis," tegasnya.
Kritikan yang menurutnya harus didengar itu adalah sektoral kesehatan, dan pendidikan .
Alasan kritikan ini untuk memberikan masyarakat hak dan kewajibannya.
"Jadi yang termasuk kita kritisi itu berada di sektor Pendidikan di Sulsel, ada kurang lebih 30 ribu, tamatan SLTP itu tidak tertampung di SLTA atau SMA," tambahnya.
"Sehingga kami mengkritisi Gubernur agar anggaran di 2022 kedepan untuk APDBD kedepan itu harus fokus kepada pembangunan sekolah untuk menghitung berapa tingkat kelulusan di SMP, sehingga ini bisa tertampung," lanjut Karlos
Sampai sekarang, ujar Karlos, ada 30 ribu di Sulsel yang tidak terakomodasi dengan pendidikan,
"Ini 30 ribu loh di Sulsel, bayangkan kalau ini jadi pengangguran, sehingga mungkin ada beberapa yang harus dikurangi," imbuhnya.
Dia menilai, pembangunan rest area tidak begitu urgen di Sulsel.
Sehingga anggaran yang digunakan untuk membangun rest area bisa dialihkan yang lebih urgen untuk kepentingan masyarakat.
"Saya sarankan kepada Gubernur menurut fraksi saya udahlah, tinggalkanlah itu. Yang kita harus prioritaskan yang urgensi, karena saya kira bangsa ini, Sulsel ini tidak akan hebat kalau generasi kita tidak hebat," katanya lebih lanjut.
Bukan untuk saat ini, pemerintah harus lebih mengedepankan memikirkan penunjang ilmu para pelajar.