Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Sopir Petepete Bulukumba Demo Minta Kenaikan Tarif, Dishub Panggil Organda

Pemanggilan Organda terkait dengan aksi demo dan mogok kerja para sopir angkot alias petepete di Bulukumba

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI ARISANDI
Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) alias petepete, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar aksi mogok kerja, Selasa (2892021) siang. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Dinas Perhubungan (Dishub) Bulukumba segera memanggil organisasi angkutan darat (Organda).

Pemanggilan Organda terkait dengan aksi demo dan mogok kerja para sopir angkot alias petepete di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (28/9/2021) kemarin.

Kepala Bidang Pembangunan dan Keselamatan Dishub Bulukumba, Idham Khalik Dg Patunru, mengaku, jika pihaknya bakal menggelar pertemuan dengan organda, hari ini, Rabu (29/9/2021).

"Insya Allah hari ini kita sudah rapatkan dengan pihak Organda, para sopir dan Satlantas mengenai penyesuaian tarif," jelas Idham.

Sebelumnya, puluhan sopir angkutan kota (Angkot) alias petepete, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar aksi mogok kerja, Selasa (28/9/2021) siang.

Mereka hanya memarkir mobilnya di pinggir jalan poros Bontomalengo-Sawere, tepatnya di Dusun Kampung Baru, Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.

Aksi itu dipicu akibat telah dihilangkannya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Sehingga mereka harus beralih menggunakan bahan bakar jenis pertalite.

Sementara harga BBM jenis premium dan pertalite berbeda.

Olehnya itu, mereka menuntut agar dilakukan normalisasi harga untuk tarif penumpang.

"Sekarang BBM jenis premium kan sudah dihapus, ini masih bisa kita maklumi. Namun, harus dilakukan normalisasi harga," kata salah seorang sopir angkot, Jusri.

Sebelumnya, tarif angkutan umum dari Sawere menuju Kota Bulukumba sebesar Rp7 ribu per penumpang.

Namun, penumpang menurunkan harga menjadi Rp5 ribu.

Saat itu, para sopir masih memberikan pemakluman.

Tapi untuk kali ini, mereka meminta agar tarif angkutan dinormalkan ke Rp7 ribu kembali.

"Kita minta untuk dinormalkan lagi ke harga Rp 7 ribu," harapnya. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved