Tribun Makassar
Tim Detector Tuntut Honor Rp300 Ribu Perbulan, Begini Reaksi Pemkot Makassar
Program ini mulai berjalan pada 10 Juli 2021 lalu, menyasar 153 kelurahan di Makassar
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banyak cara yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar untuk menangani pandemi covid-19. Salah satunya lewat tim detector.
Program ini mulai berjalan pada 10 Juli 2021 lalu, menyasar 153 kelurahan di Makassar
Para detector ini bekerja berbasis RT/RW dengan memeriksa kesehatan warga.
Mulai dari pengecekan suhu tubuh, saturasi oksigen, denyut nadi, tekanan darah.
Mereka ditargetkan mendatangi 20 rumah warga setiap harinya.
Sebanyak 15.306 tim detector yang diturunkan.Terdiri dari 10.000 relawan, 5.000 tenaga kesehatan dan 306 dokter.
Untuk menjadi relawan, tim detector ini diiming-imingi mendapat honor Rp300 ribu per bulan.
Ditransfer langsung dari rekening masing-masing relawan.
Hanya saja, hingga kini honor tersebut belum diterima.
Hal itu diakui salah satu personel tim detector, Iwan Gunawan.
Ia mengaku tak pernah digaji sejak bergabung jadi tim detector.
Honor yang dijanjikan tak kunjung cair.
"Belum ada sampai sekarang honornya, padahal dulu kita dijanjikan akan diberi tiap bulan," bebernya.
Selain honor, kuota internet juga pernah dijanjikan.
"Kuota juga belum ada, saya tidak ragu berapa banyak tapi intinya itu yang saya dengar," jelasnya.