Tribun Makassar
Prof Ridwan Sebut Varian Baru Mu Tidak Lebih Ganas dari Delta
Epidemiolog Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin menyebut varian baru virus Corona 'Mu' telah menyebar di 39 negara.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal ini," tambah pernyataan itu.
Selain itu, varian Mu disebut memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.
Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan penurunan kapasitas penetralan serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat pada varian Beta.
"Tetapi ini perlu dikonfirmasi penelitian lebih lanjut," kata WHO dalam buletin mingguannya. Varian lain yang menarik adalah Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.
Seperti Mu, Lambda juga pertama kali terdeteksi di Amerika Selatan, tepatnya di Peru.
Sementara Iota pertama kali terdeteksi di AS pada November lalu.
"Sirkulasi varian Mu telah menurun secara global. Kurang dari 0,1 persen dari urutan yang dibagikan saat ini adalah varian ini," kata WHO.
"Namun, prevalensinya di Kolombia dan Ekuador meningkat dalam beberapa pekan terakhir. WHO akan mengikuti dengan cermat evolusi epidemiologi varian ini, bersama dengan studi tentang dampaknya," tambahnya.
Berita itu muncul saat AS terus memerangi penyebaran varian delta, yang tetap menjadi strain dominan di negara itu setelah pertama kali dilaporkan di India. (*)