Pesona Desa Maros
Ayo Vaksin! Meski Zona Kuning Pemdes Pa’bentengang Tetap Imbau Warganya Ikut Vaksinasi Massal
Kepala Desa Pa’bentengang Jafar Fattah meninjau langsung kegiatan vaksinasi untuk masyarakat umum, pekerja pergudangan, dan penerima bansos PKH Maros.
Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sudirman
Laporan Muhammad Amal
Kaur Keuangan Desa Pa'bentengang, Kecamatan Marusu, Maros.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pemerintah Desa Pa’bentengang turut mendukung kegiatan vaksinasi massal yang berlangsung di kantor Desa Pa’bentengang, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kepala Desa Pa’bentengang, Muhammad Jafar Fattah bersama Kepala Puskesmas meninjau langsung kegiatan vaksinasi pada Sabtu (04/09/21).
Kegiatan vaksinasi massal tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum, pekerja pergudangan, dan penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Maros di Kecamatan Marusu.
Status Covid-19 di Desa Pa’bentengang sendiri berada dalam zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah.
Meski begitu, warga Desa Pa’bentengang tetap berantisipasi terhadap penularan Covid-19 dengan mengadakan vaksinasi massal.

Vaksinasi yang digelar di kantor Desa Pa’bentengang memudahkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi karena jarak kantornya juga cukup dekat.
Kegiatan tersebut berjalan lancar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jenis vaksin yang diberikan adalah Moderna untuk vaksin pertama dan Sinovac untuk vaksin kedua.
Warga Desa Pa’bentengang yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 84 orang dan dosis kedua 80 orang.
Adapun target vaksinasinya sebanyak 200 dosis vaksin.
Sedangkan jumlah penduduk Desa Pa’bentengang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maros tahun 2019 adalah 5.476 jiwa.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang melakukan vaksin, diharapkan akan tercipta kekebalan komunal atau herd immunity terhadap virus Covid-19” ungkap Muhammad Amal, Staf Desa Pa’bentengang yang turut hadir dalam acara tersebut.

Menurut World Health Organization (WHO), persentase orang yang perlu divaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok bervariasi untuk setiap jenis penyakit.
Sementara persentase populasi yang harus divaksinasi terhadap Covid-19 belum diketahui.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Sadikin menargetkan 70% populasi masyarakat Indonesia yang divaksinasi agar herd immunity bisa tercapai.
Baca juga: Kepala Makin Membesar, Bayi Penderita Hidrosefalus di Desa Alatengae Akhirnya Dirujuk ke Rumah Sakit
Sebenarnya kekebalan kelompok bisa tercapai dengan dua cara yaitu sebagian besar penduduk terinfeksi atau sebagian besar memperoleh perlindungan vaksin.
Tentunya kita tidak ingin menempuh cara yang pertama.
Perlindungan dari vaksin adalah cara yang paling efektif untuk mencapai kekebalan kelompok.
“Hal ini diharapkan dapat segera memulihkan dan menggerakan kegiatan ekonomi menuju Indonesia Maju. Sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal seperti biasanya” lanjut Amal dalam laporannya kepada tim Tribun Timur.

Perlu diingat bahwa vaksinasi berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari virus Covid-19.
Agar pencegahan penularannya lebih maksimal, penerapan 5M harus tetap dilakukan.
5M merupakan protokol kesehatan yang terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Hal ini juga harus diimbangi dengan 3T yaitu Testing, Tracing, dan Treatment.
Jika masyarakat desa mampu disiplin menerapkan 5M dan 3T tersebut, maka Desa Pa’bentengang juga bisa segera bebas dari wabah Covid-19.
Baca juga: RKP Desa Tahun 2022 Desa Majannang Kecamatan Maros Baru Akan Berbeda Dari Tahun-Tahun Sebelumnya