Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesona Desa Maros

Kepala Makin Membesar, Bayi Penderita Hidrosefalus di Desa Alatengae Akhirnya Dirujuk ke Rumah Sakit

Sekretaris Desa Alatengae, Reza Wijaya mendampingi Nurlina dan bayinya ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Mansur AM
Reza Wijaya
Sekretaris Desa Alatengae, Reza Wijaya mendampingi Nurlina dan Afzal ke Rumah Sakit Wahidin Makassar untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Laporan Reza Wijaya

Sekretaris Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Maros.

TRIBUN - TIMUR.COM, MAROS - Nasib malang menimpa Afzal Athalla, bayi berusia 3 bulan yang menderita penyakit Hidrosefalus.

Pengumpulan cairan otak yang berlebihan membuat ukuran kepalanya lebih besar dari bayi pada umumnya.

Hidrosefalus merupakan penyakit bawaan yang cukup sering dialami balita maupun bayi yang baru lahir.

Gejala yang biasanya tampak adalah membesarnya lingkar kepala melebihi ukuran normal, pembuluh darah di sekitar kepala cukup jelas terlihat, dan bentuk mata seperti matahari terbit.

Penyebabnya bisa jadi karena kelainan bawaan, pendarahan otak, atau tumor otak.

Nurlina, Ibu Afzal mengaku khawatir melihat kondisi kepala anaknya yang kian hari semakin membesar.

"Setiap hari kepalanya semakin membesar, tempurung kepalanya juga sangat lembek. Apalagi sudah terluka di beberapa bagian. Saya takut terjadi sesuatu terhadap anak saya." ujar Ibu Afzal

Nurlina melakukan pemeriksaan kondisi anaknya Afzal di Rumah Sakit Wahidin Makassar.
Nurlina melakukan pemeriksaan kondisi anaknya Afzal di Rumah Sakit Wahidin Makassar. (Reza Wijaya)

Sejak hari pertama Afzal dilahirkan ke dunia, Nurlina langsung menyadari ada yang aneh dengan kepala anak bungsunya.

Permukaan kepala Afzal terlihat tidak rata dan di ujungnya seperti tumbuh benjolan.

Afzal sempat menjalani pengobatan. Namun karena tak sanggup melunasi tagihan rumah sakit, ia terpaksa pulang di tengah jalan.

Nurlina yang merupakan ibu rumah tangga hanya bisa mengharapkan pemasukan dari suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Afzal akhirnya hanya dirawat seadanya di rumah, namun hal ini justru memperburuk kondisi Afzal.

Perutnya mulai ditumbuhi benjolan dan kakinya mendadak jadi kaku.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved