Tribun Sulsel
Dokter di Bulukumba Meninggal Usai Divaksin Moderna, Dinkes Sulsel Lakukan Investigasi
Saat pulang ke rumah, almarhumah tidak sakit, bahkan sempat mencuci baju dan bercengkerama dengan ibunya.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Saldy Irawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr Andi Yuswardani Makmur dikabarkan meninggal dunia usai divaksin.
Kabar duka itu beredar di media sosial (Medsos) Facebook juga pesan singkat WhatsApp, Selasa (24/8/2021).
Dari informasi yang beredar, almarhumah meninggal usai melakukan vaksin ketiga Moderna.
Saat pulang ke rumah, almarhumah tidak sakit, bahkan sempat mencuci baju dan bercengkerama dengan ibunya.
Namun tiba-tiba dr Andi Yuswardani Makmur langsung oleng dan tak lama kemudian meninggal dunia.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut Dinas Kesehatan tengah menyelidikinya.
Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong mengatakan, sudah mengerahkan otoritas terkait untuk melakukan investigasi itu.
"Kita tunggu keputusan tim Komnas dan Komda PP-KIPI yah," singkat Muhammadong via pesan WhatsApp, Rabu (25/8/2021) sore.
Seperti diketahui Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau disingkat KIPI merupakan kejadian pasca vaksinasi, termasuk vaksinasi Covid-19. KIPI tergolong dalam beberapa macam jenis dan kategori.
KIPI merupakan reaksi medis yang muncul setelah vaksin disuntikkan ke tubuh. Gejala KIPI bisa berkisar ringan hingga berat.
Laporan-laporan ini kemudian ditinjau oleh Komite Pencegahan Pengendalian KIPI untuk mengetahui apakah benar vaksin menimbulkan gejala tersebut.
Informasi terkait KIPI banyak dicari setelah sejumlah masyarakat melaporkan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pasca vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya di Sulsel, Ketua Komda PP-KIPI Sulsel dr Hasan merilis hasil invesrigasi kematian Sulaiman Dg Tika, warga Takalar yang bekerja sebagai outsourcing PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) via virtual, Senin (5/4/2021) lalu
"Komda PP-KIPI Sulsel telah melakukan investigasi di beberapa tempat diantaranya kediaman keluarga almarhum, puskesmas tempat dirawat pertama, dan rumah sakit tempat terakhir mendapatkan perawatan;" ujarnya.
"Dan bersama Komite Nasional (Komnas) PP-KIPI telah melakukan Causality Asessment dan ditemukan bahwa kematian DT (Daeng Tika) bukan karena vaksinasi Covid-19," tambah dr Hasan.