Khazanah Islam
Catatan di Kaki Langit: Kembalikan Perhatian Umat Kepada Alquran!
Agaknya, para Sahabat itu tidak merasa penting amat untuk mengulang-ulang ucapan Nabi, melainkan mereka langsung mengikuti ucapan dan perbuatan nabi
Bahkan, apa yang menurut ilmu hadis adalah hadis daif, boleh dilaksanakan dalam hal-hal tertentu, suatu sikap yang tidak mudah didapati contohnya pada masa generasi Sahabat.
Hadis dalam arti sunnah biasa juga disebut tradisi. Sebagai tradisi, hadis memang pencerminan dari kebiasaan dari suatu masyarakat. Penjelasannya sebagai berikut.
Wahyu yang diterima Nabi, untuk bisa diikuti oleh umat, oleh Nabi diberi contoh baik dalam ucapan, perbuatan, dan sikap. Contoh itulah yang disebut dengan hadis, sunnah, atau tradisi.
Apalagi kalau hal itu dilakukan berulang-ulang oleh umat.
Pada sisi yang lain, tradisi dapat bersifat konservatif (anti perubahan).
Demikian itulah, tradisi yang tadinya merupakan wadah bagi sesuatu yang perlu diberi contoh, mengalami kesulitan ketika diperlukan contoh yang berbeda dari tradisi yang sudah dilakukan berulang dan terus menerus.
Maka, terlihat dalam sejarah bahwa Islam pada masa Sahabat adalah Islam yang mudah, tidak ribet.
Sementara Islam setelah zaman tersebut merupakan Islam yang rumit dan terkungkung oleh hadis-hadis yang berseliweran.
Generasi awal itu mewujudkan peradaban Islam yang tinggi.
Sementara generasi beberapa abad sesudahnya, meski sebagai generasi yang mengalami masa peradaban Islam yang tinggi, tapi mereka juga menjadi saksi ketika peradaban Islam mengalami kemunduran.
Pada akhirnya saya berpikir, sebaiknya umat difokuskan perhatiannya kepada wahyu Alquran.
Kalau hadis mau dipakai, jadikan Alquran sebagai tolok ukurnya.
Dengan cara berpikir demikian, Islam versi Alquran akan tampil lebih sederhana, dibanding dengan Islam versi hadis, Islam dengan wajah yang ruwet.
Dengan memokuskan perhatian kepada Alquran, umat akan menjadi umat yang merdeka di dalam mewujudkan peradabannya.
Hadis-hadis yang tersebar banyak di tengah masyarakat, telah menjadi penghambat bagi terbangunnya peradaban Islam!(*)