Pilrek Unhas
Tantangan Rektor Baru: Mengeluarkan Unhas dari Tempurungnya
Setidaknya, menjadikan Unhas tidak kembali masuk dalam tempurungnya yang merasa diri telah puas sebagai Universitas ternama di kawasan timur Indonesia
Untuk itu, atmosfer akademik harus diwarnai diskursus intelektual yang kritis konstruktif dari para guru besar yang berujung pada terciptanya habitat intelektualime kampus, yang melahirkan mahasiswa yang tercerahkan secara kritis, dan independen sebagai asset bangsa.
Saat ini, Unhas telah masuk gerbang universitas ternama di aras nasional, bahkan internasional.
Meskipun ada sebagian kalangan berpendapat, bahwa itu baru casing atau format dari pengusulan portofolio persyaratan formalistik.
Tapi secara conten substansi akademik, Unhas masih harus banyak berbenah.
Terlepas dari perdebatan formalisme prosedur dan conten subtansial, tentang kenaikan level universitas, rektor Unhas ke depan harus bisa menjadikan Unhas tampil lebih berisi, fungsional ke dalam dan kekeluar.
Setidaknya, menjadikan Unhas tidak kembali masuk dalam tempurungnya yang merasa diri telah puas sebagai Universitas ternama di kawasan timur Indonesia.
Tetapi harus berhasil menjadikan Unhas diperhitungkan di kawasan Asia tenggara.
Dan, itu telah dirintis dengan baik oleh rektor saat ini, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA.
Siapa dan dari mana rektor Unhas ke depan, tak penting. Karena yang terpenting, adalah sanggup dan mampukah lebih memajukan Unhas dengan civitas akademiknya, itulah yang terpenting. Wallahu a’lam Bishshawabe.(*)