Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilrek Unhas

Tantangan Rektor Baru: Mengeluarkan Unhas dari Tempurungnya

Setidaknya, menjadikan Unhas tidak kembali masuk dalam tempurungnya yang merasa diri telah puas sebagai Universitas ternama di kawasan timur Indonesia

Editor: AS Kambie
Dok Pribadi Aswar Hasan
Dr Aswar Hasan, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Unhas 

Sejumlah Asset dan potensi Unhas masih perlu dikembangkan lebih maju lagi, seperti di bidang pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, dan masih banyak lagi yang belum terdata dan tergali dengan baik.

Diharapkan, pengembangan tata kelola potensi tersebut, bisa berdampak positif dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga ASN lainnya di lingkup Unhas sebagai PTN BH. Kesemuanya menjadi tantangan rektor baru kelak.

Selain itu, Pengembangan Sumber Daya Manusia, juga urgen untuk menjadi garapan strategis bagi Rektor baru.

Terkait pengembangan SDM tersebut, tampaknya para calon rektor perlu belajar dari Prof Amiruddin yang berhasil memajukan Unhas dari segi kualitas SDM yang unggul di kawasan perguruan tinggi di Indonesia timur.

Itu karena proyek besar-besaran menyekolahkan segenap tenaga dosen untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke Perguruan tinggi ternama di luar negeri, baik di Eropa maupun di Amerika.

Sementara saat ini, sejumlah dosen yang berhasil belajar di luar negeri, adalah karena inisiatif dan upaya dari dosen bersangkutan. Inisiatif dan upaya atau jasa Unhas menyekolahkan mereka, masih tergolong minim.

Itu pun setelah mereka kembali dari belajar, pihak Universitas kerap tidak menyiapkan kesempatan untuk lebih mengembangkan potensinya.

Ini tentu merupakan tantangan inovasi dan riset bagi Unhas ke depan. Untuk itu, ke depan Unhas butuh rektor yang bisa menyentuh problem tersebut dalam upaya maksimalisasi peningkatan kualitas dan pengalaman studi Dosen ke berbagai negara.

Dan, itu bisa menjadi program unggulan yang diutamakan bagi setiap dosen muda, mulai dari pembekalan bahasa, didukung kerjasama perguruan tinggi antar negara yang bisa berwujud pertukaran tenaga pengajar yang ada pada setiap fakultas (disiplin ilmu).

Di samping pengembangan kualitas dosen, ke depan, Unhas juga perlu kembali menghidupkan suasana akademik yang independen dan membumi serta lebih fungsional.

Istilah atmosfer akademik yang pernah di suarakan oleh Prof Idrus Paturusi, saat menjabat rektor perlu untuk kembali diaktualisasikan, sesuai tuntutan zaman.

Bahwa negara dan bangsa saat ini butuh suara kritis dan solutif tapi independen dari perguruan tinggi.

Ke depan, Unhas harus bisa memainkan peran itu. Olehnya itu, atmosfer akademik harus bisa hidup lebih fungsional pada jalur tridarma perguruan tinggi sebagai asas citra asasi sebuah perguruan tinggi.

Jangan sampai Unhas hanya asyik bersolek di menara gading, tanpa mau tahu apa yang sedang menggelorah dalam derita dan harapan rakyat.

Atmosfer akademik harus bisa tumbuh dengan mengawali diri dari upaya mengikis fenomena “feodalisme” status simbol keilmuan para guru besar, serta rutinitas formalisme miskin prestasi kecendekiaan yang kontributif pada kehidupan kebangsaan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved