Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN ANALISIS

CITIZEN ANALISIS: Tak Heran Jika Rakyat Dianalogikan Sebagai Ternak

Kekuasaan yang efektif dikepalai penguasa yang bisa mengatur ternaknya, karena yang terpenting bagi ternak adalah makan dan terpenuhi segala kebutuhan

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Asratillah, Peneliti Penta Helix Indonesia 

Kita sadari, bahwa demokrasi sedang diuji dalam situasi krisis seperti saat ini. Semestinya yang kita dorong adalah “partisipasi” rakyat dalam sebuah kebijakan, bukan soal “ketaatan”.

Tapi kita juga tidak bisa menyalahkan jika rakyat jelata begitu kurang minat berpartisipasi dalam program-program pemerintah, karena bisa jadi harapan-harapan mereka akan negara begitu jomplang dengan kenyataan yang ada. 

Rakyat berharap akses pada layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas dipermudah, tapi nyatanya sering dipersulit karena alasan administrasi.

Rakyat miskin berharap agar anggaran negara digunakan seoptimal mungkin, nyatanya “dirampok” sana-sini.

Rakyat berharap agar pemimpin mereka menjadi pengayom, “nyatanya” lebih mengayomi kepentingan si oligarki ketimbang kepentingan kelompok rentan.

Tapi, kekuasaan punya candunya sendiri, dan bisa menjadikan sesorang yang menikmatinya dalam jangka panjang akan menjadi maniak.

Dan Xenopohone seakan-akan memberikan peringatan soal perbedaan kadar kebahagiaan (euphrosynos) antara warga biasa dengan seorang penguasa yang maniak kekuasaan.

Dalam Heiron, melalui dialog dengan seorang tiran (yang tentunya maniak kekuasaan) dari Sirakusa yang bernama Heiron, Xenophone menuliskan bahwa dibandingkan hidup sebagai orang awam, hidup sebagai tiran sangatlah tidak membahagiakan.

Seorang Tiran akan selalu was-was, sulit tidur, banyak pikiran, khawatir jika ada yang merebut takhtanya, mesti selalu siaga dan memasang telinga untuk memeriksa ocehan rakyat yang seringkali kurang sedap.

Kebijkan dan pernyataan publik yang seringkali krasak-krusuk dari sebagian elite kita, bisa jadi menandakan dua hal, pertama¸ pengetahuan elit kita yang terbatas akan situasi yang sedang berkembang.

Kedua, bisa jadi penanda akan kegelisahan mereka akan dipergunakannya situasi saat ini oleh pihak-pihak tertentu, untuk menggeser posisi nyaman mereka di “kursi kekuasaan” saat ini.

Tapi yang saya tuliskan di atas masih dugaan-dugaan sementara saja, sekedar menyampaikan opini.

Apapun yang terjadi selanjutnya kita berharap yang terbaik(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved