OPINI
Merespon PPKM Mikro Darurat
Pemberlakuan program pembatasan kegiatan masyarakat dalam skala mikro yang bersifat darurat Jawa dan Bali meliputi 14 komponen pengaturan.
Ini bukan prestasi, ini pengorbanan nyawa yang menyesakkan semuanya.
Bagaimana menyikapi situasi ini, supaya wilayah lain tidak mengalami hal yang sama?
1. Laksanakan pilar pengendalian wabah secara benar. Laksanakan surveilans terpadu berbasis komunitas secara aktif.
2. Hentikan pertumbuhan kasus baru; dengan massive tracing hingga ratio 1:30, intensifkan testing hingga 5 per 1000 perwilayah.
3. Penyiapan isolasi terpusat untuk yang terkonfirmasi covid dengan gejala ringan hingga sedang.
4. Menyiapkan Kapasitas RS yang optimal
Pada level individu; Kesadaran bersama untuk saling menyelamatkan harus terus digelorakan, bukan waktunya untuk mementingkan diri sendiri dengan tidak peduli terhadap himbauan pemerimtah.
Jangan menjadi kelompok anti sosial dengan tidak peduli pada orang lain. Inilah waktunya membangun solidaritas sosial yang tinggi untuk saling menyelamatkan.
Sukses PPKM Mikro darurat sangat ditentukan oleh dukungan seluruh warga. Karena itu keterlibatan seluruh simpul masyarakat menjadi sangat penting.
Melibatkan tokoh masyarakat, adat agama hingga tokoh pemuda perlu diberdayakan semaksimal mungkin.
Pada bencana kedaruratan masyarakat dengan status PPKM Darurat juga maka intervensi paling efisien adalah intervensi struktural terukur.
Penegakan disiplin, pemberian sanksi adalah pilihan untuk menggugah kepedulian warga terhadap yang lain.
Tanggung jawab sosial menjadi prioritas pada situasi ini, langkah disiplin setiap individu akan berdampak besar pada keselamatan bersama.
Langkah selanjutnya adalah penguatan komunikasi risiko, setiap warga memahami dengan benar langkah yang harus diambil dan atas kesadaran sendiri ikut mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah ini, bukan menjadi bagian dari masalah yang sedang melandah ini.
Penguatan literasi kesehatan adalah pilihan yang baik untuk membangun perspectif yang benar tentang pandemik covid 19.
Begitu banyak warga yang belum memahami bagaimana bersikap dan bertindak secara benar untuk mengendalikan pandemik ini.
Sehingga pekerjaan menjadi bertambah berat karena kurangnya kepahaman warga terhadap pandemik covid-19.
Banyak terjadi distorsi informasi yang perlu diluruskan sebagai salah satu syarat untuk bertindak secara benar.
Karena pemahaman yang keliru adalah awal dari kegagalan dalam menyelesaikan suatu masalah, termasuk dalam pengendalian covid-19 ini.
Makassar 4 Juli 2021
#Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Sulsel.
#Ketua tim ahli pengendalian covid Sulsel
#Ketum Persakmi Indonesia