Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

Merespon PPKM Mikro Darurat

Pemberlakuan program pembatasan kegiatan  masyarakat dalam skala mikro yang bersifat darurat Jawa dan Bali meliputi 14 komponen pengaturan. 

Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi
Prof Dr H Ridwan Amiruddin SKM M Kes MScPH (Guru besar FKM Unhas). 

Oleh: Ridwan Amiruddin, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Sulsel

Pemberlakuan program pembatasan kegiatan  masyarakat dalam skala mikro yang bersifat darurat di Pulau Jawa dan Bali per tanggal 3 - 20 Juli 2021 yang meliputi 14 komponen pengaturan. 

Bagaimana merespon PPKM darurat? Untuk wilayah pulau Jawa Bali, pilihan terbaiknya mengikuti  secara penuh  program tersebut untuk memberi kontribusi nyata dalam pelandaian kurva. 

Bentuk respon di tingkat grass root ternyata sangat beragam.

Mulai yang sangat patuh hinggah yang tetap tidak peduli.

Sementara output optimal dari PPKM mikro darurat itu dapat dicapai bila di laksanakan secara simultan. 

Mencermati pertumbuhan kasus yang semakin tidak terkendali dengan varian delta dan kappa yang mengganas hingga melumpuhkan tatanan layanan kesehatan.

Ratusan kasus (sekira 400 kasus; lapor covid) yang meninggal di luar rumah sakit atau di rumah sendiri pada saat isolasi mandiri. Begitu juga yang di fasilitas kesehatan. 

Laporan kasus harian terus bertumbuh diatas 20.000, bahkan sudah mencapai 27.000 kasus per tanggal 3 Juni 2021.

Indikator indikator epidemiologi sudah memberikan warning: jumlah kasus aktif terus naik, Rt terus naik,  positivity rate dikisaran 10-35%.BOR ICU dan Isolasi sudah di atas 90%  Dan sepertinya respon semakin keteteran. 

Bila kondisi ini bertahan terus, maka tentu korban jiwa akan semakin bertambah, yang akan semakin  menambah kepiluan bangsa ini. 

Kelumpuhan layanan di RS semestinya dapat dikontrol bila semuanya peduli satu dengan yang lain.

Tindakan sederhana disiplin terhadap protokol kesehatan, kelihatannya begitu berat untuk dipatuhi.

Dan karena keabain itu berdampak buruk terhadap semuanya.

Jumlah kasus bertambah terus dan bahkan kematian hampir mencapai 400 orang dalam satu hari.

Ini bukan prestasi, ini  pengorbanan nyawa  yang menyesakkan semuanya. 

Bagaimana menyikapi situasi ini, supaya wilayah lain tidak mengalami hal yang sama?
1. Laksanakan pilar pengendalian  wabah secara benar. Laksanakan surveilans terpadu  berbasis komunitas secara aktif.
2. Hentikan pertumbuhan kasus baru; dengan massive tracing hingga ratio 1:30, intensifkan testing  hingga 5 per 1000 perwilayah. 
3. Penyiapan isolasi terpusat untuk  yang terkonfirmasi  covid dengan gejala ringan hingga sedang.
4. Menyiapkan Kapasitas RS yang optimal 

Pada level individu; Kesadaran bersama untuk saling menyelamatkan  harus terus digelorakan, bukan waktunya untuk mementingkan diri sendiri dengan tidak peduli terhadap himbauan pemerimtah.

Jangan menjadi kelompok anti sosial dengan tidak  peduli pada orang lain. Inilah waktunya membangun solidaritas sosial yang tinggi untuk saling menyelamatkan. 

Sukses PPKM Mikro darurat sangat ditentukan oleh dukungan seluruh warga. Karena itu keterlibatan seluruh simpul masyarakat menjadi sangat penting.

Melibatkan tokoh masyarakat, adat  agama hingga tokoh pemuda perlu diberdayakan semaksimal mungkin. 

Pada bencana kedaruratan masyarakat dengan status PPKM Darurat juga maka intervensi paling efisien adalah intervensi struktural terukur.

Penegakan disiplin, pemberian sanksi adalah pilihan untuk menggugah kepedulian warga terhadap yang lain.

Tanggung jawab sosial menjadi prioritas pada situasi ini, langkah disiplin setiap individu akan berdampak besar pada keselamatan bersama.

Langkah selanjutnya adalah penguatan komunikasi risiko,  setiap warga memahami dengan benar langkah yang harus diambil dan atas kesadaran sendiri ikut mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah ini, bukan menjadi bagian dari masalah yang sedang melandah ini. 

Penguatan literasi kesehatan adalah pilihan yang baik untuk membangun perspectif yang benar tentang pandemik covid 19.

Begitu banyak warga yang belum memahami bagaimana bersikap dan bertindak secara benar untuk mengendalikan pandemik ini.

Sehingga pekerjaan menjadi bertambah berat karena kurangnya kepahaman warga terhadap pandemik covid-19.

Banyak terjadi distorsi informasi yang perlu diluruskan sebagai salah satu syarat untuk bertindak secara benar.

Karena pemahaman yang keliru adalah awal dari kegagalan dalam menyelesaikan suatu masalah, termasuk dalam pengendalian covid-19 ini.

Makassar 4 Juli 2021
#Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Sulsel.
#Ketua tim ahli pengendalian covid Sulsel
#Ketum Persakmi Indonesia

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved