Polwan
Inilah Sosok Polwan yang Tolak Jadi Ajudan Istri Soeharto, Polisi Wanita yang Setia dengan Soekarno
Polwan itu kerap membelikan buah-buahan kepada sang Proklamator karena tidak tega melihat Soekarno tidak bisa makan karena ketiadaan uang sama sekali.
Nitri mengaku sebagai ajudan, hanya sebagai tukang beli kue, makanan, dan buah-buahan yang disenangi Bung Karno.
Menurut Nitri, Bung Karno paling menyukai kue lemper, buah rambutan dan jika makan harus ada kecap merek tertentu yang pabriknya ada di Blitar, kota kelahiran Putra Sang Fajar itu.
"Kalau ada yang bilang bahwa Bung Karno memiliki uang miliaran saat presiden, saya tertawa dalam hati.
Mereka tidak tahu, pernah sekali waktu Bung Karno meminta saya membelikan seikat rambutan," terangnya.
"Waktu itu saya bilang, mana uang untuk membelinya. Bung Karno tidak punya uang. Saya tahu persis, karena saya yang biasanya memegang untuk membeli makanannya," kata Nitri yang kini menjadi pengusaha jeruk Bali di kawasan Renon, Denpasar, tersebut.
"Setelah peristiwa Gestok (G30S), saya mendampingi Bapak Presiden sampai diamankan.
Setelah serah terima kekuasaan, Ibu Tien (Istri Soeharto) meminta supaya saya ikut menjadi ajudan.
Saya tidak mau, karena waktu itu Bung Karno dibilang pemberontak," kata Nitri.
Data Diri
Lahir: Denpasar 1 April 1948
Pendidikan
1961 SD NO. 11 Denpasar Bali
1961 SMPN 1 Denpasar Bali
1965 Sekolah Brigadir Polisi Wanita, Sukabumi, Jawa Barat
Pekerjaan
1965-1968 Brigadir Polisi
1987-1995 eskportir kerajinan kayu
1995-hingga akhir hayat berkebun buah-buahan jeruk bali dan mangga bali
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kabar Duka Pengawal Bung Karno Ni Luh Putu Sugiantiri Wafat, Ini Profilnya dan Kenangan Bersama