Tribun Sulsel
Plt Gubernur Sulsel Inginkan Listrik Masuk Sawah
dapat mendorong taraf hidup masyarakat dalam meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, mengklaim kondisi kelistrikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) over supply.
"Sehingga kita harus berfikir keras, bagaimana supaya listrik yang sudah disiapkan pemerintah melalui PLN bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Syamsul akhir pekan lalu.
Sehingga, lanjut dia, itu dapat mendorong taraf hidup masyarakat dalam meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
Ia mengatakan, daya mampu pasok di Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) sekitar 1.810 Megawatt (MW).
"Dengan beban puncak 1.320 Megawatt. Sehingga ada cadangan daya sekitar 490 MW," katanya.
Menanggapi hal tedsebut, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, surplus listrik hingga 490 MW itu sangat besar.
"Energi terbarukan seperti PLTH hingga PLTB di Sidrap dan Jeneponto yang kita miliki cukup besar juga. Ini mau tidak mau harus dijual," katanya.
"Makanya, kita dorong pemerintah agar tidak menyubsidi konsumsi bahan bakar minyak, kita maunya subsidi di kendaraannya dan infrastruktur seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) ini," tambahnya.
Tidak lain, lanjut dia, agar masyarakat bisa membeli dan listriknya terpakai.
"Kita juga dorong listrik masuk ke sawah, pertanian, dan sebagainya. Ini ke depan jadi konsen kita," ujarnya.
"Kami Pemprov Sulsel akan bekerja sama dengan PLN. Bagaimana pembuatan sumur bor dengan menggunalan listrik," imbuhnya.
Bukan lagi, kata dia, menggunakan jenset dari solar atau bensin, yang kemudian dikonversi dengan LPG 3 kg.
"Kan LPG 3 Kg ini digubakan untuk di dapur memasuk, malah langkah karena digunakan untuk bahan bakar jenset penganti solar di sawah," ujarnya.
Randis Masih Pakai BBM
Andi Sudirman ditanya terkait kendaraan dinas Pemprov Sulsel masih pakai BBM, ke depan bagaimana?
"Kita akan mengenalisis, di provinsi inikan kita melihat juga kondisi infrastruktur bagaimana keberlanjutannya," kata lelaki kelahiran Bone tersebut.
"Utamanya setelah pemakaian, bagaimana maintenance (perawatan). Nah jika semua infrastruktur sudah bagus, maka opsi itu tidak boleh kita elakkan. Kita juga harus mendukung program pemerintah pusat," jelasnya.