Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Jejak Rekam Kontraktor Top Dalam Pusaran Kasus Nurdin Abdullah
KPK memanggil kontraktor top di Sulawesi Selatan sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi Nurdin Abdullah.
TRIBUN-TIMUR.COM- Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) memanggil kontraktor top di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah.
Dalam kasus ini memunculkan beberapa nama kontraktor baru, yang sebelumnya tidak begitu familiar. Mereka, antara lain, Petrus Yalim, Thiawudy Wikarso, dan John Theodore.
Selebihnya itu adalah nama baru dalam perusahaan kontraktor.
Mereka sudah lama malang melintang dunia kontraktor.
Dari penelusuran dokumen Petrus Yalim diketahui pemilik Perusahaan PT Putra Jaya yang berlamat di Jl AP Pettarani Makassar.
Baca juga: None YL Prihatin Kasus Korupsi Landa Sulsel, Penyidik KPK Kaji Keterangan Salman Soal Bansos Covid
Berdasarkan data yang diolah tribun-timur.com dari dokumen KPPU, PT Putra Jaya mengikuti tender-tender pengerjaan jalan di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
Thiawudy Wikarso adalah pengusaha konstruksi yang banyak juga bermain di tender pembangunan jalan di Sulawesi Selatan.
Thiawudy Wikarso juga tergabung dalam Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI).
Jabatannya adalah Bendahara DPD AABI Sulawesi Selatan.
Kemudian, Fery menjabat Sekretaris DPD AABI Sulawesi Selatan.
Ia menjabat sebagai Direktur PT Karya Pare Sejahtera.
Baca juga: Update Kasus Nurdin Abdullah, Hari Ini KPK Periksa 2 Pengusaha, 1 Dosen dan 1 PNS
Fery Tandiary juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia atau Gapensi Provinsi Sulsel periode 2014-2019.
Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Jasa Konstruksi Kadin Sulsel.
Nama Fery Tanriady popular ketika disebut-sebut dalam Sidang Hak Angket DPRD Sulsel 2019 lalu.
Terakhir adalah John Theodore adalah kontraktor senior.
Ia sudah berkarier lama di dunia konstruksi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Ia memimpin perusahaan PT Makassar Indah Graha Sarana.
Baca juga: KPK Sudah Periksa 45 Saksi, 8 Mangkir dan 18 Belum Jelas Terkait Kasus Nurdin Abdullah
Perusahaan ini sering disebut MIGS.
John Theodore terkenal ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan proyek revitalisasi dan perluasan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
Saat itu, John Theodore mendapatkan pujian dari presiden SBY tahun 2008 lalu.
Tak hanya itu, John Theodore adalah pemilik Makassar Mall di pusat kota Makassar.
Di hadapan majelis hakim, Kabiro Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekertariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Sari Pudjiastuti menceritakan kronologi kontraktor Haji Momo memberikan uang sebesar Rp1 miliar kepada NA melalui perantara.
Sari menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Zainal Abidin sebagai salah satu JPU menanyakan apakah Nurdin Abdullah pernah menerima uang dari kontraktor lain.
"Ada pak, Rp1 miliar itu di Desember 2020. Suatu ketika saya diminta ke rujab oleh ajudan pak Gubernur, seperti biasa untuk melaporkan progres lelang," kata Sari kepada JPU.
"Dia lalu mengatakan, jika ia memerlukan biaya oprasional Rp1 miliar, dan dia bertanya siapa yang bisa membantu. Setelah itu saya menyampaikan jika itu tergantung beliau, dan pak NA memilih Haji Momo," lanjutnya.
Selain itu, ada pengusaha yang banyak mengerjakan proyek di Bone, Hendrik Tjuandi.
Ia adalah direktur PT Citra Pribumi Teknik Perkasa.
Perusahaan ini beralamat di Kota Watampone, Kabupaten Bone. (tribun-timur.com/fadly aly)
Baca juga: Hasil Penyidikan Andi Sudirman, Fauzy Nurdin, Yusuf, dan Meikewati oleh KPK