Tribun Bulukumba
Bahas Potensi Pertanian Bulukumba, Andi Utta-Edy Manaf Temui Mentan SYL
Bahas Potensi Pertanian Bulukumba, Andi Utta-Edy Manaf Temui Mentan SYL
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) sangat potensial.
Hingga saat ini, sektor pertanian masih menjadi pemuncak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi.
Mulai dari padi, cengkeh, porang, pala, jagung, dan tanaman lainnya tumbuh subur di Bulukumba.
Namun, saat ini sarana penujang untuk pertanian Bulukumba masih sangat minim.
Petani bahkan masih sering mengeluhkan kelakangkaan pupuk bersubsidi.
Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba mengambil langkah konkrit dengan melakukn audiens ke Kementerian Pertanin (Kementan).
Itu disampaikan oleh Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf yang dikonfirmasi, Senin (31/5/2021)
"Iya, hari ini kami audiens dengan Menteri Pertanian, Pak Syahrul Yasin Limpo (SYL). Kita bahas potensi pertanian di Bulukumba. Kita sampaikan keluhan para petani kita, karena sumber daya alam kita bagus," katanya.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta) juga menyampaikan terkait kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan petani dari tahun ke tahun.
Olehnya itu, di masa pemerintahan Harapan Baru, hal tersebut ia harap tak dapat terjadi lagi.
Apalagi dengan sistem penginputaan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) sudah berbasis elektronik.
Sehingga data kebutuhan pupuk sudah semakin transparan, dan tak ada oknum yang bisa mempermainkan pendistribusian pupuk bersubsidi ini.
"Dan Alhamdulillah Pak Mentan menaruh perhatian ke Bulukumba," tambah Edy Manaf.
Khusus masalah pupuk, ia juga telah mengumpulkan seluruh distributor di Bulukumba.
Pertemuan itu berlangsung di ruang rapat Bupati Bulukumba, beberapa waktu lalu.
Ia pun meminta distributor menjaga mata rantai distribusi pupuk, dan meminta melakukan pengawasan hingga tingkat pengecernya.
Sehingga tak ada oknum pengecer yang menyalahgunakan wewenang, seperti menjual pupuk bersubsidi di atas harga.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi